dimanakah kau berada?
Kutunggu bermenit-menit,
colok lagi-colok lagi,
tak kunjung kau muncul juga.
Haruskah kudaki gunung tertinggi,
tuk mendapatkan dirimu lagi?
atau perlu kupasang wajanbolic itu?
atau perlukah kunaik ke genteng nan tinggi?
Sinyal oh sinyal,
kenapa kau cepat sekali datang dan pergi?
Kutak sabar menunggu.
Dirimu ada di mana?
Dirimu sedang apa?
Tak malukah kau dengan iklanmu yang gencar itu?
Sementara satu sinyalmu pun tak kau beri.
Pfuuuihhhhhhhhhhh
Setelah bermenit-menit, mati hati dan mati rasa, kucoba lagi… OMG, akhirnya dirimu muncul juga. Sinyal full yang begitu cantik.Kusambut dirimu dengan suka-cita, sinyal. Alangkah indahnya dirimu jika begitu, janganlah kau ngambek lagi. Jangan biarkan postingan ini berada di ruang hampa nan kosong. Karena kuingin memasukan tulisan ini di Kompasiana, ok?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H