Mohon tunggu...
Silfani Alfadiyah
Silfani Alfadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Ilmu Komunikasi Berkompeten Bidang Broadcasting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fashion Dakwah, Tren Busana Muslimah sebagai Medium Dakwah di Era Digital

23 Agustus 2024   21:47 Diperbarui: 23 Agustus 2024   23:17 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: 

Era digital yang terus berkembang membuat Perempuan wajib melakukan eksplorasi bagaimana seorang Muslim memanfaatkan teknologi komunikasi modern untuk memperluas jangkauan dakwah mereka serta mengatasi hambatan tradisionalnya. Seperti tren busana Muslimah merupakan fenomena yang berbeda dari sebelumnya. Fenomena tren busana ini menghasilkan dampak positif dari kesadaran kaum wanita tentang pentingnya melakukan kewajiban menutup aurat.

Dengan berkembangnya era digital pada media social yang sudah merubah lanskap komunikasi dan dakwah islam. Termasuk pada busana muslimah, pada dasarnya pakaian ialah kebutuhan primer manusia di dunia ini. Maraknya busana Muslimah di media social, tentu menjadi peluang terbesar bagi para pembisnis dan pendakwah Islam digital, menciptakan fenomena baru dengan mengeksplorasi tren fashion yang berinteraksi dengan dakwah nilai-nilai islam melalui pakaian.

Revolusi Busana Muslim di Era Digital
Busana muslim yang sudah mengalami revolusi belakangan ini tidak hanya sebagai ekspresi keimanan saja tetapi juga sbagai alat komunikasi dan dakwah yang efektif. Perkembangan busana Muslimah di Indonesia saat ini mengalami perubahan yang sangat signifikan. Kaidah berpakaian menurut islam diadaptasi dengan luwes, disesuaikan dengan kultur setempat. Hal ini menghasilkan desain busana muslim yang kemudian menjadi budaya populer. Konsep berbusana untuk Perempuan muslim yang awalnya berdasarkan syariat islam dapat menjadi trend fashion dan bisa membentuk budaya baru dalam berdakwah. Dengan melihat lingkungan sekitar semakin banyak Perempuan yang mengenakan busana Muslimah, tidak hanya ditempat keagamaan saja tetapi di ruang public, kampus, kantor bahkan hadir diacara pesta pun.

Media social sebagai Etalase Modest Fashion
Platform Instagram dan Youtube sebagai media utama dalam showcase busana Muslimah, karena sifatnya yang visual. Banyak fitur yang bisa digunakan di dalam Instagram seperti Instagram stories, reels yang memungkinkan konten creator bisa menampilkan busana dari banyak sudut pandang dan gaya. Lalu melalui postingan di feeds dan menggunakan hastag seperti #ModestFashion, #HijabStyle, #MuslimahFashion guna untuk memudahkan pengguna menemukan tren terbaru. Lalu pada YouTube bisa digunakan untuk menampilkan video dengan durasi cukup Panjang misalnya menampilkan video review, tutorial penggunaannya, pembeliannya, dan masih banyak lagi. Para konten creator atau vlogger Muslimah membagikan tips styling, Diy, atau lookbook untuk berbagai acara.

Studi kasus influencer muslimah sebagai modest fashion terkini. Influencer yang berhasil menjadi trendsetter dan opinion leader  dalam komunikasi fashion Muslimah seperti pada akun Instagram @kayla.nadira yang tidak hanya mempromosikan produk tetapi juga menampilkan gaya hidup dan nilai-nilai Islami. Maka dari itu, media social mempercepat siklus tren fashion Muslimah. Modest fashion ini juga menjadi lebih inklusif untuk menarik minat dari latarbelakang budaya dan agama.

Trend Busana Muslimah dalam Perspektif Dakwah. Substansi dakwah yang berporos pada ajakan untuk kebaikan, kebahagiaan dunia akhirat. Maka dakwah harus dilakukan dengan integritas penuh baik bagi pendakwahnya maupun objeknya. Ruang lingkup dakwah akan berputar pada kegiatan dakwah dan segala aktivitasnya. Tujuan dakwah pada umumnya ialah mengubah perilaku sasaran agar mau menjadi lebih baik, menerima ajaran islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu pribadi, keluarga, social maupun kemasyarakatan. Busana Muslimah merupakan busana yang sesuai dengan ajaran islam, dan penggunaan busana tersebut mencerminkan seseorang Muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara berbusana. Busana Muslimah juga bukan hanya sekedar symbol dia seorang msulim tetapi Perempuan telah memproklamasikan kepada makhluk Allah SWT atas keyakinannya, pandangannya terhadap dunia dan jalan hidup yang ia tempuh.
Seiring dengan tujuan dan sasaran aktivitas dakwah dalam Amr Ma'ruf Nahi Munkar, Muhammad Abdul jawwad dalam bukunya "Menjadi Manajer Sukses" menyebutkan bahwa secara umum dalam setiap tindakannya dalam kehidupan Rasulullah SAW salah satunya adalah mengatur dan menata pakaian. Dengan berbusana Muslimah atau perilaku dalam berbusana Muslimah harus menyesuaikan apay g ia kenakan. Di dalam islam, mengajarkan etika tentang menutup aurat, atau busana yang ada di dalam surat Al-A'raf ayat 26. "Hai anak adam, sesunggunya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakain indah untuk perhiasan, dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat".

Pengembangan Busana Muslimah: Busana muslimah telah berkembang menjadi tren di kalangan wanita muslim, terutama di Indonesia, dan tidak hanya digunakan untuk menutup aurat, tetapi juga sebagai gaya hidup dan fashion. Desainer muslimah modern menghadirkan model dan paduan busana menarik yang memotivasi muslimah untuk mengikuti syariat Islam dalam berpakaian. Brand seperti Namira Boetique telah berhasil mengajak masyarakat, termasuk generasi milenial, untuk menggunakan pakaian sesuai dengan syariat Islam.

Dalam prinsip islam memang tidak melarang umatnya untuk berpakaian sesuai tren masa kini, asal semua itu tidak bertentangan dengan prinsip islam. Dalam kegiatan dakwah, tren busana Muslimah menjadi hal positif. Karena semakin banyak yang menggunakan busana Muslimah berarti salah satu tujuan dari dakwah untuk menutup aurat bagi Perempuan ini menjadi terbantu karena tren ini. Beda dengan zaman dahulu, Dimana busana Muslimah dianggap busana yang ketinggalan zaman sehingga para Muslimah enggan untuk mengenakannya. Dengan demikian, selama tren busana Muslimah tidak melanggar syari'at atau sesuai prinsip islam. Maka tujuan dari dakwah Islamiyah dapat dipenuhi dalam amr ma'ruf dan nahi munkar, yaitu mengajar kebaikan untuk menutup aurat dan menjauhkan dari segala bentuk kemaksiatan dan kejahatan.

DAFTAR PUSTAKA

https://nasional.kompas.com/read/2008/11/08/16372053/~Megapolitan~News

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun