Mohon tunggu...
Yanuar Ari Prihantini
Yanuar Ari Prihantini Mohon Tunggu... -

Pernah kuliah di Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta. Kampus kecil di tengah banyaknya kampus di Yogyakarta. Fulltime caregiver kakak laki-laki penderita skizofrenia. Cucu bahagia dari simbah yang berhati besar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ruang Gerak Introvert

26 Juli 2012   01:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:37 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yap.. Ini adalah tulisan pertama saya di Kompasiana. Newbie. Ingin sedikit melepas cerita  tentang bagaimana bahagianya seseorang yang introvert seperti saya bisa memberanikan diri menulis di ruang publik.

Sejak kecil biasa menuliskan kemarahan-kemarahan lewat buku diari. Kadang seperti tak puas karena kemarahan itu hanya saya bisa pahami sendiri. Apalah arti emosional buat anak kecil yang belum bisa menerjemahkan kemana arahnya emosi-emosi itu selain semakin menahan dan memaki diri.

Setelah menengok  ke belakang ternyata ada beberapa hal yang memungkinkan kenapa anak 'ditakdirkan' menjadi introvert.

1. Ketika anak dalam kandungan. Mungkin ada kemarahan yang ibu sulit selesaikan dan kemudian memendam penuh emosi. Hal ini sangat berpengaruh ke janin.

2. Ketika masih kecil sering dibandingkan dengan saudara sekandung. Biasanya si anak dicap lebih buruk dibanding saudara yang lain. Disini anak mulai menutup diri dan mengutuk kemarahan terhadap dirinya. Hingga akhirnya pandangan terhadap diri menjadi buruk.

3. Faktor keturunan

Bisa dari ayah maupun ibu.

Ketika memutuskan untuk menikah, siapkan diri lebih matang. Terutama segi emosional. Efek jangka panjang dari emosi-emosi negatif bisa makin  meluas dan seharusnya bisa kita putus rantai emosional dari diri sendiri dari hari ini. Salam ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun