Mohon tunggu...
Chandra Nugraha
Chandra Nugraha Mohon Tunggu... -

mind your thoughts

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepada Tuanku di Rumah

5 Maret 2014   16:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku iri dengan semua yang ada di sekitarmu sekarang. Aku hanya orang luar yang tidak tahu harus membahas apa jika kamu sedang berkumpul dengan teman-temanmu. Aku iri dengan keempat istrimu yang selalu kamu tatap, pikirkan dan ingat setiap kamu baru saja bangun tidur. Ya, sekali lagi. Aku hanya orang luar yang bisanya memandangmu dan istri-istri setiamu. Memasak dan menyiapkan makanan untukmu, menuangkan air putih untukmu, membereskan bekas makanmu, mencucikan bajumu meski tanganku sering panas terkena air deterjen, menatapmu dan istrimu pergi hampir setiap hari, merapikan seisi rumahmu, dan menunggumu kembali pulang bersama istri-istrimu. Aku yang memastikanmu tidak jatuh sakit meski seringkali aku menahan sakitku ketika kamu mengeluh tidak enak badan. Pernah beberapa kali aku mengatakan padamu bahwa aku merasa sakit tetapi aku selalu diluluhkan oleh kata-kata, “Aku nggak enak badan”. Aku semakin malas mengurus diriku sendiri. Yang menjadi kewajibanku adalah mengurusmu, setidaknya itu yang orang tuamu pesankan kepadaku.

Maaf, Tuan. Aku terlalu menyayangimu. Aku mencintaimu. Meski dalam sehari hanya beberapa menit kita bertegur sapa. Meski dalam seminggu hanya sekilas lalu kita bertemu. Meski dalam sebulan jarang aku melihatmu tenang di dalam rumah bersama keempat istrimu. Maafkan aku, Tuan. Maafkan orang luar ini yang selalu membayangkan betapa indahnya jika kelak mati dalam pelukanmu.

Jauh dari rumah, 05 Maret 2014

Rekan seatapmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun