Kehidupan Media Sosial
Media sosial terus berkembang seiring kemajuan jaman dari waktu ke waktu, hampir setiap orang dalam setiap waktu menggunakan media sosial bahkan merasa memiliki ketergantungan dan merasa kehilangan atau tertinggal ketika tidak menggunakan sosial media. Mulai dari berkembangnya friendster yang banyak menarik perhatian remaja pada eranya kemudian disusul facebook yang diminati semua jenis usia sehingga menjadi sosial media dengan pengguna terbanyak, dan terus berkembang twitter,path,dll. Media sosial bisa jadi orang yang lebih tahu mengenai diri seseorang contohnya pengguna media sosial mengungkapkan perasaannya, keberadaanya, apa yang sedang ia lakukan,dll di akun media sosial miliknya. Berkembangnya media sosial ini tak jarang dijadikan sarana “reuni” mendekatkan yang jauh, untuk berjualan, mencari teman baru/pasangan hingga untuk kepentingan politik bagi pemerintah seperti kampanye pemberantasan tindak pidana korupsi melalui media sosial. Dalam penggunaan media sosial pun terdapat etika-etika yang perlu ditaati untuk dijadikan pedoman penggunaan media sosial yang sehat dan bermanfaat positif, tetapi hingga saat ini belum ada etika yang jelas untuk dijadikan pedoman menggunakan media sosial yang baik. Namun demikianlah kehidupan media sosial yang tak selalu berlangsung sehat dan positif saja, ada yang mengatakan bahwa media sosial seperti mata pisau ganda, seperti kutipan yang mengatakan “ mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat” beberapa akun oleh seseorang,lembaga digunakan untuk menyebarkan informasi yang belum tentu benar hinggamenyudutkan orang lain, bukan berarti kita tidak boleh menggunakan media sosial tetapi gunakanlah sebagaimana media sosial untuk hal yang positif sebijaksana mungkin dan kreasi yang bermanfaat bagi orang banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H