Mengapa sekarang ini banyak sekali terjadi kasus korupsi, pencurian, penipuan, pemakaian narkoba, pencabulan dan pemerkosaan? Penyebabnya bisa jadi karena para pelakunya sudah tidak memiliki hati lagi. Maksudnya hati mereka sudah mati, tidak berfungsi lagi. Maka waspadai kematian hati.
Apa tanda-tanda kematian hati? Menurut Sa’id Hawwa dalam bukunya Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa), penyebab langsung kematian hati adalah kehilangan nilai-nilai spiritual dan keimanan, seperti sabar, syukur dan takut kepada Allah Swt. Tanda-tanda kematian hati dimulai dari tidak berfungsinya hati sebagaimana mestinya. Fungsi hati mestinya bisa menyerap ilmu, hikmah dan ma’rifah. Bagaimana seharusnya mencintai Allah, beribadah kepada-Nya, merasakan kenikmatan mengingat-Nya.
Bersihnya hati dari noda dan penyakit merupakan sumber utama kebaikan manusia. Sebagaimana disampaikan oleh Nabi Saw, “Ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika itu baik maka akan baik seluruh tubuh manusia, tapi jika itu buruk maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Agar bersih dari noda dan penyakit, maka hati manusia perlu dilindungi dari musuh utama manusia yaitu setan. Manusia perlu mengetahui pintu-pintu hati dimana setan bisa masuk dan betul-betul menjaganya. Pintu-pintu hati manusia adalah marah dan syahwat; dengki dan tamak; kenyang dengan makanan; suka berhias dengan pakaian; perabotan dan rumah; tamak terhadap manusia; tergesa-gesa dan tidak hati-hati dalam berbagai hal; dirham, dinar dan berbagai kekayaan; pelit dan takut miskin; fanatik terhdap mazhab dan hawa nafsu; mengajak orang awam memikirkan zat dan sifat-sifat Allah; berprasangka buruk terhdap kaum muslimin.
Itu baru sebagian kecil pintu masuk setan ke dalam hati. Karena Nabi Saw juga menjelaskan, “Sesungguhnya setan (dapat) mengalir di dalam diri anak Adam sebagaimnana darah mengalir dalam jasadnya,” (HR. Bukhari dan Muslim). Lalu, bagaimana cara melindungi hati ini dari godaan setan? Caranya adalah dengan dzikir yang disertai ketakwaan. Dan sebaik-baik dzikir adalah shalat. Maka marilah melaksanakan shalat dengan benar, khusuk dan tepat waktu. Bagi yang laki-laki melaksanakan shalat wajib berjamaah di masjid. Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Ankabut/27: 45).
Lihat juga, Dua Nikmat Yang Sering Dilupakan, Surga Bagi Pedagang Yang Jujur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H