Mohon tunggu...
M. Fathur Rozi
M. Fathur Rozi Mohon Tunggu... -

Selain aktif di SPORTS EVENT, saya ingin Berbagi Inspirasi & Solusi kepada sesama melalui WWW.SILATURAHIM.CO.ID untuk masa depan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teguran yang Maha Kuasa

1 Desember 2016   04:50 Diperbarui: 1 Desember 2016   08:57 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ada bau tak sedap keluar dari perut, kita harus waspada. Itu artinya ada yang harus dikeluarkan dari perut kita. Dari pagi sampai malam, tak henti-hentinya berbagai makanan dan minuman masuk ke dalam perut. Mulai dari sarapan, makan siang, makan malam dan tambahan berupa jajanan, es teh, kopi, bakso, permen dan lainnya. Karena itu, Maka esoknya harus ada yang dikeluarkan. Jika tidak akan berbahaya bagi kesehatan.

Demikian juga dengan rezeki, Allah Swt telah menurunkannya kepada kita dalam berbagai bentuk setiap waktu. Tidak hanya berupa harta. Rezeki yang kita terima bisa berupa gaji, order, bisnis lancar, kerjaan beres atau warisan yang berlimpah. Juga bisa berupa kesehatan, kesempatan bersekolah dan kuliah, istri atau suami yang setia, anak yang sehat dan cerdas, mertua yang baik hati atau temen-temen yang setia. Semua itu membuat hati kita senang dan hidup terasa nyaman. Kita menginginkan berada dalam kondisi yang nyaman ini terus-menerus.

Segala kebaikan dan nikmat yang tiada henti itu terus bertumpuk dalam diri kita. Dan .. itu harus dikeluarkan sebagian. Sama seperti isi perut yang terus-menerus diisi makanan dan minuman. Kita harus mengeluarkannya secara berkala. Ada bagian orang lain di dalamnya. Kita harus berbagi dengan sesama yang kurang beruntung, sakit-sakitan, miskin, tak memiliki keluarga yang baik atau diasingkan oleh temen-temennya. Kita wajib mengeluarkan sebagian milik kita untuk membantu mereka.

Apa yang terjadi jka kita tidak mau mengeluarkan? Yang Maha Kuasa akan memberi kita teguran, alarm atau isyarat-isyarat. Jika perut sudah penuh, alarm-nya berupa buang angin tak sedap. Jika nikmat yang demikian besar dari-Nya tidak disyukuri dengan jalan berzakat, sedekah dan membantu sesama, maka tunggulah teguran-Nya. Alarm atau teguran-Nya bisa berupa terserempet mobil, hampir tabrakan, anak hampir tenggelam dan sebagainya. Kita hampir celaka tapi selalu diselamatkan oleh-Nya untuk menegur kita.

Kalau dengan teguran, alarm atau isyarat masih tidak diindahkan, maka Yang Maha Kuasa akan “mengambilnya” dengan cara paksa (semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan ini). Allah bisa “mengambil” sebagian atau seluruh harta dan kesenangan kita. Bisa jadi kita menderita penyakit yang menghabiskan beaya ratusan juta, rumah terbakar habis, toko ludes dirampok, atau anggota keluarga “diambil” lebih cepat oleh Yang Maha Kuasa dengan cara-Nya.

 Mengapa harus dengan jalan demikian? Itu pertanda bahwa Allah Swt masih sayang sama kita. Sebab bila tidak “diambil” paksa, akan berakibat buruk pada kesehatan mental dan iman kita. Bisa-bisa kita tetap terlena dan mengakhiri hidup dengan bergelimang dosa dan kenistaan (semoga kita terhindar dari keadaan seperti ini, aamiin).

Baca juga, Sembuh Dengan Sedekah Terbaik, Vonis Mati Batal Berkat Anak Yatim.

Referensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun