Ayahku adalah manusia yg paling sempurna di mataku
ayahku selalu melindungiku, memberikanku rasa nyaman setiap di dekatnya
ayahku tak pernah marah padaku
dia selalu menenangkan hatiku, mengelus kepalaku dgn tanganya yg mulai keriput
menasehatiku dgn jiwanya, dia tak pernah mengumbar suara padaku, sikapnya sangat arif.
bila aku salah dia mengusap lagi kepalaku dan berkata " jgn buat lg seperti itu anakku, apa kau tidak melihat apa yg ada di mataku" aku menjadi orang lemah bila iya mengusap kepalaku dan berkata itu.ragaku serasa terbang.. dari tubuhku.
Ayahku mengingatkanku bukan dengan kata-kata atau tindakan, tapi dengan rasa yg menyatukan hatiku dengan hatinya, dia selalu ingin aku merasakan hatinya lewat usapannya dan sinar matanya,.. dan aku merasakan hatinya, dia berbicara lewat hatinya yang dalam
Ayahku adalah orang yg sangat bertanggung jawab, walaupun dia harus membanting tulang untuk keluarga dia tak pernah berkata padaku " bapak lelah" ketika Ia pulang bekerja tapi hanya berkata " nak ambilkan bapak secangkir air putih" sangat sederhana bukan ...
Ayahku adalah orang yg paling baik, ketika aku selesai belajar dan tertidur di meja. Ayah mengangkat dan memindahkanku ke tempat tidur, seolah ia tak mau anaknya terbangun.. lalu menyelimutiku, sesekali aku terbangun, lalu kembali kupejamkan mataku, terasa kepalaku diusap olehnya dan menatapku beberapa saat.. lalu Ia pergi.. merapikan buku-bukuku. dan paginya aku bangun dan kudapati buku-bukuku telah rapi di dalam tasku.
Aku senang memancing, mengerjakan sesuatu bersamanya (seperti memperbaiki motor, atap, atau pekerjaan lain) aku dan ayah akan mengerjakannya bersama, dan itu menyenangkan walau kadang aku mangkir.. dari pekerjaanku he ...
Memancing adalah hobi kami berdua. Kami sering memancing pada hari minggu selepas dari gereja. Sangat senang rasanya melihat senyum kegembiraan terpaut di wajah ayah ketika pancingnya mendapat ikan, dan aku akan tertawa bersamanya.
Aku kadang membuat ayah kesal apa lagi ketika aku tak dapat menuntaskan pekerjaan-pekerjaanku. tapi ayah tak pernah marah dia akan selalu meganjariku sebanyak apapun aku berbuat salah.
Ayahku kini mulai Tua, ke marin aku lihat wajahnya mulai keriput, ketika aku pulang tujuh bulan yg lalu, kulihat wajahnya sudah mulai keriput tapi kurasakan getar semangatnya untuk anak-anaknya tak pernah berkurang. dia tetap mengerjakan perkerjaannya tanpa keluhan dengan lenganya yang tua.
Ketika aku bersamanya, kadang-kadang kupandangi wajahnya diam-diam, aku berpikir bisakah aku memberikan seperti apa yg ayah berikan padaku, bisakah aku kelak menjaga dan membahagiakanya ketika tulang dan jarinya tak dapat lagi bergerak.
Bisakah aku mengusap keningnya, meyelimutinya ketika angin merasuki tulangnya yg tua, menbuatnya tersenyum ketika sakit merasukinya.