[caption id="attachment_320330" align="alignleft" width="622" caption="Relawan dan warga yang bersimpati ikut membantu membawakan bahan makanan yang akan dimasak untuk para warga yang terkena banjir."][/caption]
Pagi itu saya melihat, hujan yang turun sejak malam hingga menjelang pagi tidak menyurutkan niat relawan Tzu Chi Hu Ai Cengkareng untuk pergi memasak ke dapur umum Perumahan Cinta Kasih. Dengan penuh pengorbanan dan perjuangan di tengah hujan dan jalanan yang macet penuh genangan air, relawan pagi itu datang dan segera menyiapkan segala keperluan yang akan dibagikan ke Kelurahan Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat. Hari itu mereka memasak nasi bungkus. Relawan yang datang pada umumnya rumahnya tidak terkena banjir.
Hari itu saya juga melihat relawan dokumentasi yang merekam kegiatan itu. Setiap orang bekerjasama dengan tulus dan niat yang baik. Kita harus berterimakasih kepada relawan tim konsumsi yang selalu siaga menyiapkan makanan bagi para warga pengungsi banjir.
Minggu 19 Januari 2014, di tengah gerimis, warga dan anak-anak Sekolah Cinta Kasih yang tinggal di perumahan juga ikut membantu menurunkan dan membawa berbagai barang bahan masakan. Salah seorang relawan Ali Tinus Shixiong melindungi karung beras yang baru diturunkan dari mobil box dari tetesan air hujan dengan mantel yang dikenakannya. Ia menjaganya dengan hati-hati sumbangan beras dari donatur tersebut. Ia tahu betul bagaimana menghargai barang bantuan.
Terlihat pula Rodiah, relawan warga Rusun Cinta Kasih ikut memanggul box berisi minyak goreng. Di dapur ia juga ikut membantu memasak. Saat ditanya apa yang mendorong ikut membantu? Adakah yang menyuruhnya? Rodiah mengatakan dengan kesadarannya sendiri. “Setelah menyiapkan sarapan untuk suami dan anaknya-anaknya, juga merapihkan rumahnya, ia baru ikut membantu,“ terangnya. Suami saya juga mendukung apa yang saya lakukan. Toh banjir ini tidak lebih parah disbanding warga lain di luar pemukiman Perumahan Cinta Kasih,“ tambahnya.Saya ikut terharu dengan apa yang dia katakan. Dia benar-benar dan tahu beruntung.
[caption id="attachment_320334" align="alignleft" width="622" caption="Warga di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng yang tergerak hatinya menyumbangkan nasi yang telah dimasak kepada relawan."]
Di dapur, Zainah Wawardi, kepala SD Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng juga tampak sedang mengiris-iris sayur bersama relawan konsumsi lainnya. Sekitar 30 orang relawan juga anggota Tzu Ching bekerja sesuai arahan. Ada yang khusus memasak nasi, mengupas dan membersihkan sayur, mengiris bumbu-bumbu dapur, menggoreng telor, dan membungkus nasi. Beberapa warga yang ikut peduli, datang ke dapur dengan membawa nasi yang telah dimasak dari rumah untuk ikut disumbangkan. Dalam kegiatan ini begitu banyak relawan yang berkontribusi dengan cinta kasih. Dalam setiap kegiatan saya melihat setiap relawan memiliki cinta kasih yang sama. Di lokasi pembagian nasi bungkus, akibat banjir terlihat jelas air kotor berwarna hitam pekat menggenangi setiap sudut jalan dan masuk ke dalam rumah-rumah warga. Banjir setinggi pingggang orang dewasa terlihat mengenaskan.
[caption id="attachment_320346" align="alignleft" width="622" caption="Dengan perahu karet, relawan tzu Chi dan warga bersama-samamembagikan nasi hangat dan obat-obatan ringan."]
Beruntung warga yang memiliki rumah bertingkat dapat pindah ke latai atas. Ada juga warga yang berbaik hati rumahnya menjadi tempat pengungsian sementara tetangganya.Warga yang lain hanya bisa pasrah menerima keadaan. Mereka juga kesulitan untuk memasak.
[caption id="attachment_320336" align="alignleft" width="622" caption="Seorang warga mengacungkan jempol sebagai ungapan terimakasih kepada relawan Tzu Chi yang telah memberikan sebungkusnasi goreng hangat sumbagnan cinta kasih dari banyak orang."]
Ditengahkondisi yang memprihatinkan tersebut, saya merasa lega karena tidak ada warga yang berebut makanan, air mineral, dan obat-obatan ringan yang dibagikan relawan Tzu Chi. Warga merasa bantuan yang diberikan bukan dilihat dari nilai bantuannya, tapi bentuk kepedulian Tzu Chi kepada mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H