Mohon tunggu...
Asmar Ayung Ibnu Achmad
Asmar Ayung Ibnu Achmad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pesepeda Amatir

Bersepeda adalah kegiatan yang menyenangkan. Siapapun pasti setuju itu. Kenapa? Nah, tidak semua orang bisa menjelaskan. Saya tidak akan berusaha menjelaskan. Saya cuma menceritakan saja 😊

Selanjutnya

Tutup

Drama

Putih Abu #2 - D-Day

3 Juli 2014   12:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:42 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Oke, thanks ya Tih”

Wow, sedikit keras juga ternyata. Dasar tomboy. Oke, sekarang udah kepalang tanggung. Mau ga mau harus hari ini. Harus pulang sekolah nanti. Fiuh.. sekarang aku yang gemetaran. Pelajaran terakhir berlalu begitu aja di telinga. Sama sekali ga fokus. Pikiran ini cuma mengacu pada tema apa nanti yang mesti aku obrolin sama Bunga nanti. Makin gelisah pas bel pulang sekolah terdengar.

“This is it” gumamku.

Kelas mulai sepi. Ratih nyamperin sebentar. Ceritanya mau ngasih semangat. Aku nunggu sampai sekolah benar-benar sepi. Sumpah, aku gugup banget. Ucok pulang duluan, Anton juga duluan. Tinggal Hikmat yang masih nemenin aku. Dia emang selalu pulang bareng denganku. Jalan kaki pulang dari sekolah sampai Leuwi Panjang.

Sekolah udah sepi. Aku dari tadi ngelihatin kelasnya juga ga lihat dia pulang duluan. Ancaman Ratih berhasil nampaknya. Aku sedikit tersenyum mengingatnya. Dan aku juga ingat janji Ucok yang bakal traktir ke Tropicana kalo sudah jadian. Band dia emang cukup sering tampil di cafe sama pub di seputaran Bandung.

“Damn, jauh amat mikirnya, sampai jadian segala. Niatku kan ingin kenal. Itu saja” aku bergumam sepanjang langkah-ku menuju kelasnya. Walau sebenarnya emang aku berharap bisa jadiin Bunga sebagai pacar. Tapi ga secepat itu pastinya..

Sebagian dari-ku sebenarnya berharap ga nemuin Bunga ada di kelasnya. Aku ngarep dia udah pulang duluan. Ah, kemana nyali-ku sih?! Semakin dekat kelasnya, aku bisa dengar beberapa orang lagi bercanda. Dia belum pulang. Dia  beneran nunggu. Oke, aku super gugup.

“Oke bro, aku tunggu di tempat biasa ya” Hikmat bisikin pelan padaku sambil menepuk pundak-ku. Aku cuma mengangguk. Menarik napas dalam-dalam dan masuk ke ruang kelas.

Aku lihat Bunga lagi duduk di bangku kelas, satu teman-nya lagi nulis sesuatu di papan tulis, dan yang lain berbicara heboh tentang sesuatu. Ah, dasar cewe. Mereka selalu punya sesuatu topik menarik yang heboh. Setidaknya heboh menurut mereka. Semua mata tertuju padaku. Dan seketika jantung berhenti berdetak.

“Hei.. Bunga ya?” Aku membuka obrolan sambil menghapirinya. Teman-temannya langsung heboh.

“Itu Kang orangnya. Dari tadi nungguin, Akang kemana aja?” kata temannya. Entah siapa namanya. Ga satupun dari mereka yang aku kenal kecuali Minda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun