Mohon tunggu...
sikodok
sikodok Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

‎Al-Qaida dan ISIS Bersaing, Ini Buktinya!

19 Maret 2016   14:20 Diperbarui: 19 Maret 2016   14:46 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ujik,simpatisan ISIS solo babak belur dihajar Agus simpatisan JAS (Jamaah Ansharury Syariah)"][/caption]ISIS bertanggung jawab atas serangan di Starbucks Gedung Cakrawala dan Pos Polisi di Jalan MH Thamrin.
Serangan ISIS ini dinilai oleh sejumlah pihak bertujuan menegaskan relevansi mereka sebagai jaringan teroris dunia di tengah serangan teroris dari kelompok Al-Qaida.

Kedua kelompok ini sama-sama mengikrarkan diri berperang dengan barat dan berkomitmen untuk kebangkitan kekhalifahan Islam.
Namun, kedua kelompok ini terbagi atas strategi dan kepemimpinan dan telah berjuang satu sama lain di Suriah dan Irak.
Para ahli menilai, serangan itu bertujuan untuk mengingatkan dunia bahwa gerakan didirikan oleh Abu Bakr Al-Baghdadi itu terlihat eksis di Indonesia dan terlebih terhadap kelompok Al-Qaida.

Salah satu contoh bentuk persaingan antara Al-Qaida dan ISIS, terlihat dalam prosesi pemakaman jenazah Dodo alias Fonda, teroris yang tewas di Poso belum lama ini.  Terjadi perebutan dalam pengurusan jenazah Dodo alias Fonda. Kronologis kejadian tersebut :
Pada saat jenazah Dodo alias Fonda sampai di rumah duka yang beralamatkan di Kampung Brengosan Solo pada pukul 04.35 WIB, terjadi perselisihan dalam pengurusan jenazah, dimana dari pihak keluarga yang sebelumnya sudah menyiapkan semua prosesi pemakaman, namun begitu jenazah baru sampai langsung diminta oleh salah satu orang perwakilan dari kelompok yang pro ISIS yang berbicara secara kasar, dengan mengatakan bahwa “Dodo alias Fonda merupakan bagian dari Daulah Islamiyah sehingga untuk prosesi pemakaman semua harus diserahkan kepada ISIS, bukan untuk dilakukan dari pihak keluarga” kepada anggota keluarga dari Dodo alias Fonda dengan tujuan untuk melakukan prosesi pemakaman di kalangan kelompok Pro ISIS yang berada di Solo.

Sehingga kemudian kejadian tersebut menyebabkan bersitegang antara pihak keluarga dan para simpatisan ISIS yang sama-sama ingin melakukan prosesi pemakaman terhadap jenazah tersebut, yang kemudian adu mulut antara pihak keluarga dan kelompok ISIS Solo berlanjut pada aksi pemukulan, yang menimbulkan beberapa korban luka dari kedua belah pihak yang bersitegang tersebut.
 Pihak keluarga merasa sangat kecewa dan menyesalkan terhadap aksi anarkis yang dilakukan oleh para simpatisan ISIS tersebut, karena pihak keluarga berharap jenazah Dodo alias Fonda dapat disemayamkan di rumah keluarga, namun aksi anarkis tersebut memudarkan kekhidmatan dalam prosesi pemakaman tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun