Mohon tunggu...
Aria Sankhyaadi
Aria Sankhyaadi Mohon Tunggu... Kuli laptop, wi-fi, dan kamera -

Berambut keriting, berkulit cokelat sawo matang, dan bernapas dengan paru-paru. Pemilik akun instagram @aria.sankhyaadi, monggo difollow. Jangan lupa, mampir juga ke aria-sankhyaadi.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ternyata Begini Sungai Yordan, Sungai Tempat Yesus Dibaptis

26 November 2017   00:40 Diperbarui: 26 November 2017   01:11 11633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesudah dibaptis, Yesus bergegas keluar dari sungai, sesaat kemudian langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah yang tampak seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." (Matius 3:16-17)

Kutipan injil di atas menjadi pengantar sekaligus benang merah dari kisah perjalanan saya sewaktu mampir ke Yordan dalam rangka memenuhi undangan langsung dari Kedutaan Besar Yordania yang ada di Jakarta, dan didukung penuh oleh Jordan Tourism Board (otoritas pariwisata pemerintah Yordania) serta Royal Jordan Airlines November 2016 lalu.

Jujur, sewaktu mendapat kesempatan ke Yordan, yang ada dipikiran saya adalah kepingin banget melihat langsung salah satu lokasi syutingnya film Transformers: Revenge of the Fallen yaitu Petra sekaligus berkhayal menjadi Sam Witwicky yang sedang dalam misi mencari Allsparks ketimbang mampir ke situs penting umat Kristiani, Sungai Yordan.

Kenapa penting? Karena situs tersebut adalah situs yang diyakini sebagai tempat pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis yang konon adalah tokoh pemberontak.

Bendera Yordania sekaligus penanda batas wilayah
Bendera Yordania sekaligus penanda batas wilayah
Lebih lanjut, situs pembaptisan Yesus ini berada di perbatasan antara Yordania dan Israel, posisinya nggak jauh dari Laut Mati, cuma berjarak sembilan kilometer saja. Dari ibu kota Amman, perjalanan bisa ditempuh sekitar dua jam menuju lokasi bersejarah ini.

Sehubungan dengan lokasinya yang berada di perbatasan, maka saat bus yang membawa saya memasuki wilayah atau kawasan situs pembaptisan, bus diharuskan berhenti tepat di pos penjagaan dan segala dokumen serta kelengkapan yang saya bawa harus diperiksa  oleh petugas militer yang berjaga saat itu.

Pos penjagaan sekaligus pos perbatasan
Pos penjagaan sekaligus pos perbatasan
Sultan, nama pengemudi bus yang saya naiki pun segera membuka pintu bus. Tak lama kemudian seorang petugas militer Yordania berseragam lengkap dengan senjata yang berjaga di luar bergegas naik  ke dalam bus.

Jiper juga lihat petugas militer berbadan besar, tinggi tegap, masuk ke dalam bus kemudian memeriksa satu-persatu penumpangnya. Sudah langsung negatif thinking duluan. Jangan-jangan bakalan diinterogasi, mengambil paksa kamera saya, dan memeriksa seluruh foto yang ada di dalamnya, dll.

Namun, Puji Tuhan ternyata itu cuma ada di berita-berita di tv dan media daring lain. Kenyataannya nggakselebay seperti yang diberitain di media-media. Setelah selesai memeriksa dokumen perjalanan dan berhubung tidak ada hal yang membahayakan keamanan, petugas militer itu pun turun dan mempersilahkan kami untuk kembali melanjutkan perjalanan ke situs pembaptisan.

Pemandangan sekitar menuju situs pembaptisan
Pemandangan sekitar menuju situs pembaptisan
Selama perjalanan dari pos pemeriksaan ke situs pembaptisan, Sultan sempat menceritakan apa yang disampaikan oleh petugas militer yang melakukan pemeriksaan tadi. Ia mengingatkan kepada semua yang hendak berkunjung ke situs religi tersebut untuk mematuhi beberapa prosedur militer.

"Jangan mengambil video petugas militer yang berjaga atau fasilitas militer apa pun di sana, baik Israel maupun Yordania, nanti kita semua bisa mendapat masalah," pesan Sultan kepada saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun