Mohon tunggu...
Ahmad Abdan Syakuro
Ahmad Abdan Syakuro Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Smile Man

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Globalisasi Perspektif Al-Qur'an

4 Januari 2024   00:08 Diperbarui: 4 Januari 2024   00:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. 

Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. 

Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.

Dari fenomena globalisasi yang terjadi hal-hal umum yang mengglobal adalah seni budaya, ilmu pengetahuan, ekonomi, teknologi, dan agama. Dari hal-hal yang mengglobal tersebut selalu terdapat permasalahan. Permasalahan tersebut selalu muncul yang menjadi permasalahan sosial, dimana permasalahan tersebut selalu menjadi hal yang tabu, seperti masuknya budaya barat yang masuk kedalam masyarakat timur, dimana budaya barat tersebut selalu dianggap hal yang wajar oleh masyarakat timur walaupun bertolak belakang, globalisasi selalu dikendalikan oleh yang terkuat, seperti kebudayan barat yang kuat dapat dengan mudah mengglobal di dalam masyarakat dunia, selain buadaya, globalisasi seni, pendidikan, teknologi, dalam proses perjalanan globalisasinya selalu dikendalikan oleh yang terkuat. Banyak sistem pendidikan, teknologi dan sistem perokonomian yang di adopsi dari barat, karena memang itulah yang di anggap kuat.

Hal itupun tak menutup kemungkinan kebudayaan timur yang menyebar di masyarakat barat dikarenakan mereka menganggap hal tersebut merupakan hal yang baik. Dari proses globalisasi itulah banyak menimbulkan dampak positif dan negatif, dampak positif akan menjadi sebuah proses kemajuan dan kebaikan bagi umat manusia, seperti menyebarnya ilmu pengetahuan, teknologi dan sistem-sistem kehidupan yang mudah di dapat oleh masyarakat. Sebaliknya dampak negatif dari globalisasi adalah mudah meluasnya dan menyebarnya paham-paham yang buruk yang dianggap tak sesuai dengan budaya timur atau tak sesuai dengan agama Islam. Seperti yang telah dijelaskan di atas globalisasi banyak membawa hal negatif dan permasalahan bagi manusia, maka dalam hal ini peran Islam sangat penting sebagai filter atau penyaring segala sesuatu yang menyebar di sekitar kita dan Islam harus menjadi pengendali atas segala sesuatu hal yang mengglobal, segala sesuatu yang terdapat di dalam globalisasi belum tentu baik bagi kita oleh karena itu Islam telah memberikan peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang sebenarnya menyelamatkan kita. Dari masa zaman dahulu sampai sekarang dan seterusnya ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur'an akan terus berlaku seperti Firman Allah SWT dalam QS. Al-An'am [6]: 38,

...

"Tiadalah kami alpakan (tinggalkan) sesuatupun di dalam Al-kitab (Al-Qur'an)"

Berdasarkan ayat di atas tampak bahwa Al-Qur'an berfungsi memberikan penjelasan kepada umat manusia terhadap segala sesuatu dan segala sesuatu yang di maksud itu bukan hanya yang terjadi pada masa yang lalu dan sekarang, tetapi untuk di masa yang akan datang, karena Islam merupakan agama akhir zaman yang akan selalu up-to date. Bagi masyarakat Islam yang konservatif atau pesimis dan anti terhadap globalisasi selalu menganggap globalisasi adalah suatu proses yang dapat menyesatkan umat manusia mereka beranggapan segala sesuatu yang datangnya dari luar merupakan ancaman dan bertolak belakang. Di sisi lain pihak yang pro terhadap globalisasi dan optimis terhadap globalisasi beranggapan bahwa, globalisasi dapat dijadikan momentum yang besar untuk menyebarluaskan agama Islam secara menyeluruh, karena hal tersebut didasarkan atas anggapan bahwa Islam tidak hanya untuk satu golongan, negara ras atau warna kulit tetapi Islam diperuntukkan bagi seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini. Hal tersebut atas Firman Allah dalam QS. Al-A'raf [7]: 158,

"Katakanlah: 'Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.'"

Atas dasar itulah pihak yang pro globalisasi menjadi kan globalisasi sebagai sebuah sarana untuk penyebaran agama Islam bagi seluruh umat manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun