Mohon tunggu...
Keiko Kurosaki
Keiko Kurosaki Mohon Tunggu... lainnya -

i'm a girl with a big dream in a litlle chance. menulis adalah hobiku. pacar pertama dan terakhirku. jika diam adalah emas, akan ku ubah menjadi uranium, biar menjadi nuklir. karena sejatinya, diam yang hanya emas adalah diam yang tanpa berfikir, sedangkan diam yang berfikir adalh uranium yang menjadi bahan utama nuklir yang bisa menghancurkan apapun. jadi, berfikirlah dalam diam. jika aku tak bisa melihat dunia, biar dunia yang akan melihatku.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Volley is Came ( Cerbung ) Bag-2

21 Oktober 2014   03:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:19 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Kami bertiga terdiam. Siniji, Katsumoto, dan aku berada pada permasalahan masing-masing. Katsumotolah yang memecah kebekuan itu.

" Apanya yang berbahaya Siniji?" tanyanya.

"Oh, ini Tuan Katsumoto. Tadi anda tanya apakah saya menemukan makhluk hidup disana apa tidak, bukan?"

"Ya, lalu?"

" Beberapa mil ke arah pulau Hokkaido dan di beberapa titik pencitraan satelit yang memperlihatkan garis pantai saya menemukan ini." Katsumoto mengambil cetakan itu kemudian terbelalak.

" Cepat Siniji, kita harus cepat." mereka berdua tergesah masuk ke ruang kontrol. Meninggalkan aku yang masih emosi dan bingung.

***

" Tanaman pesisir disana mati, ikan-ikan sudah membusuk ditepi pantai, air mulai susut, beberapa spesies karang kondisinya menggenaskan. Masihkah kita membahas masalah kematian Profesor Nakajima, Nana? Apakah kau mau aku menjelaskan semuanya sedang kita berada dalam keadaan genting seperti ini? Apakah kau tidak mau bersabar sedikit hingga-kalau-kita selamat dari bencana mengerikan yang diperbuat nenek moyang kita dahulu ini teratasi?" Dia menepuk bahuku kemudian berlalu ke dalam sebuah bilik yang tidak boleh dimasuki oleh aku dan semua stafku.

"Siniji, Kidou, boleh aku minta semua gambar dari pencitraan satelit yang ada di semua pantai kepulauan Jepang? " Aku mencoba meredam semua emosi, benar, Sano benar, ada masalah yang lebih genting dari mengurusi ketidak jujuran dia akan kematian Paman.

bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun