Semenjak mencari diriku sendiri, keegoisan melambung tinggi.
Seolah olah tau apa yang dibutuhkan pada diri ini.
Merasa hanya aku yang dikelilingi bumi.
Memaksa semua orang harus mengerti, tapi apa?
Semua orang seakan akan tidak peduli, dan hanya kecewa yang didapat, apakah kekecewaan yang paling disengaja adalah berharap kepada manusia?
Lantas hidup ini hanyalah berteman dengan sepi.
Mungkin ini hanyalah ekspresi diri, karna ekspetasi yang terlalu tinggi.
Esensinya orang lain tidak akan pernah mengerti, bahkan orang tua sekalipun tidak akan pernah tau cara mata ini melihat, cara otak ini berfikir tentang semua ini.
Dan pada akhirnya, yang dimiliki hanyalah diri ini sendiri.
Banyak orang yang mengaku mencintai tuhannya, banyak orang mesra dengan orang terdekatnya. Dan aku disini menyimak mereka dengan menggigil kedinginan.
Tanyaku, "derita mana yang paling menyakitkan? "
Katanya, cinta
Katanya, kehilangan
Katanya, kefakiran
Kataku, "kesepian"
Walaupun menyakitkan, sepi adalah teman yang sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H