Tebing Tinggi (04/08/2022)Â - Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia, karena stunting bukan hanya berarti anak lebih pendek daripada anak seusianya, tetapi anak yang stunting mengalami perkembangan otak yang juga terhambat. Pada akhirnya, mereka cenderung tidak dapat mengejar pelajaran sekolahnya, yang berdampak pada masa depan dan generasi berikutnya.
Dalam rangka meningkatkan kesehatan anak usia sekolah, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi, dan Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi melaksanakan kegiatan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri.
Mahasiswa KKN Tim II UNDIP mengikuti program Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam kegiatan Kampanye Cegah Stunting melalui GEMAS PENTING (Gerakan Remaja Sehat Peduli Stunting), Kamis 4 Agustus 2022 bertempat di Lapangan Merdeka, Jalan dr. Soetomo Tebing Tinggi.
Kampanye Cegah Stunting ini dilaksanakan dalam rangka Program Nasional Percepatan Penurunan Stunting, yang diikuti seluruh perwakilan pelajar SMP dan SMA sederajat. Kampanye Cegah Stunting dilaksanakan dengan kegiatan 'Minum Bersama Tablet Tambah Darah, bagi Remaja Putri.'
Pj. Walikota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi, S.Sos., M.TP. mengatakan, banyak program yang telah dan akan dilakukan dalam rangka membina, menjaga kesehatan, tumbuh kembang anak dan remaja, yang merupakan program strategis nasional yang harus kita sukseskan di Kota Tebing Tinggi.
Pj. Walikota menekankan, pemberian Vitamin Tambah Darah secara periodik akan dilaksanakan setiap hari Kamis di sekolah masing-masing. Peran sekolah terhadap tumbuh kembang anak harus jadi perhatian. Walaupun anak hanya beberapa jam disekolah dan lebih banyak dilingkungan tempat tinggalnya, namun peran sekolah juga sangat penting dan strategis melihat perilaku perubahan tumbuh kembang dan perilaku kehidupan sosial anak.
Wanita usia subur cenderung menderita anemia karena wanita mengalami siklus menstruasi setiap bulan. Kekurangan zat besi dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga dapat menyebabkan produktivitas menurun. Asupan zat besi dapat diperoleh melalui makanan bersumber protein hewani seperti hati, ikan, dan daging. Namun karena belum semua masyarakat dapat menjangkau makanan tersebut, diperlukan asupan zat besi tambahan yang diperoleh dari tablet tambah darah (TTD).
Nantinya, remaja putri akan menjadi ibu di masa yang akan datang. Dengan cukupnya asupan zat besi sejak dini, diharapkan angka kejadian anemia ibu hamil, pendarahan saat persalinan, berat badan lahir rendah, dan balita pendek dapat menurun.