Mohon tunggu...
Wisnu Adhitama
Wisnu Adhitama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jalani hidup hari ini dan rencanakan besok dan kedepan untuk berbuat sesuatu

Writer on sihitamspeak.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saya Komunis!

30 September 2015   04:51 Diperbarui: 30 September 2015   04:51 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tepat lima puluh tahun yang lalu tujuh orang perwira tinggi militer Indonesia dibunuh. Mayat mereka dibuang ke dalam satu lubang sumur tua yang sama, kita mengenal daerahnya dengan nama Lubang Buaya. Mayat-mayat ketujuh perwira tinggi militer Indonesia itu, menurut banyak buku pelajaran saya dulu, ditemukan dalam kondisi mngenaskan. Luka-luka sayatan dengan gamblang ditulis meski kami (saya dan kawan-kawan saya) masih duduk di bangku kelas 7 SMP.

Entah kini apakah kata-kata gamblang itu tetap ditulis dan dipakai oleh guru-guru ketika mengajar. Namun yang pasti kita telah "didoktrin" untuk membenci komunis, terlebih bagi ummat Islam dan kelompok organisasi Nahdlatul Ulama (NU) khususnya. Apa yang salah dengan Paham Komunis dan Partainya di Indonesia?

Dalam berbagai sejarah yang bisa anda baca mengenai situasi politik Indonesia saat tahun 1960 hingga 1966 memang dalam masa yang genting. Terlebih di tahun 1963 dimana Presiden Soekarno saat itu mengangkat dirinya debagai presiden seumur hidup. Gejolak-gejolak pun tak hanya ada di barisan atas. Barisan tengah atau mahasiswa juga mengalami gejolak yang begitu dahsyat pada masa-masa itu.

Angkatan '66 adalah pihak yang turut mendorong lahirnya Orde Baru bentukan Soeharto. Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dibentuk pada angkatan '66. Tujuan dibentuknya KAMI hanya satu, untuk mempermulus koordinasi untuk melawan Partai Komunis Indonesia (PKI).

PKI dianggap sangat bertanggung jawab atas terbunuhnya ketujuh perwira tinggi militer Indonesia tersebut. Selain itu, PKI juga dituduh ingin melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Soekarno saat itu. Sebuah hal yang sebenarnya tidak logis sebab PKI (dalam sejarah) sangat dekat dengan pak presiden.

Memang pada tahun 1964 di banyak media maupun tulisan dibuku serta artikel di internet yang menyebutkan Presiden Soekarno sedang sakit parah. Meski kemudian diketahui presiden hanya sakit ringan saja. Namun hal ini cukup membuat rumor bahwa adanya perebutan kekuasaan ketika presiden nantinya wafat.

Sudah lima puluh tahun telah berlalu, namun paham komunis masih "disalahkan" dan dilarang di negara ini. Paham-paham lainnya seolah lebih baik dan lebih dari pada komunis. Bangsa ini melihat komunis sebagai paham yang tak beradab. Bahkan media pun memberitakannya dengan membabi-buta.

Dalam sejarah komunis lahir untuk mengoreksi pendapat yang salah dari Paham Kapitalisme di abad ke-19. Komunisme (paham komunis) lebih mementingkan urusan rakyat secara merata, oleh sebab itu penganut paham ini hak penguasaan atas barang diambil alih oleh negara sebagai representasi rakyat. Komunisme juga tidak berlandaskan atas kepercayaan, agaman, takhayul dan lain sebagainya karena salah menurut kebenaran materiil atau tidak rasional.

Didalam berbagai diskusi dan bedah buku yang saya ikuti, komunisme bukan berarti "menyuruh" pnganutnya untuk tidak beragama. Melaikan jangan bersandar/berlandaskan kepercayaan, agama, atau semacamnya. Contoh nyata adalah Negara China yang masih komunis dan penduduknya tetap memiliki kepercayaan atau agama.

Lalu apa yang salah dengan komunis, komunisme dan PKI? Mari kita buka buku masa orde baru hingga setidaknya buku pendidikan kurikulum 2004. Disana kita disuguhi pendapat para penguasa kita. Jika dibaca dengan seksama semua buku, semuanya tidak memberi bukti yang jelas mengenai PKI atau paham komunis yang bersalah untuk membunuh ketujuh perwira tinggi militer Indonesia tersebut. Semua yang ditulis lebih kurang adalah apa yang saya lihat di film buatan Orde Baru tentang kejadian 30 September 1965 hingga 1 Oktober 1965.

Hanya sedikit buku pelajaran yang menerangkan mengenai pembantaian setidaknya 35.000 orang yang tertuduh PKI di Pulau Bali tahun 1966. Saya hampir lupa, film dokumenter senyap pun yang membahas tentang perasaan keluarga PKI pun turut ditolak oleh militer dan para penguasa-penguasa serta penduduk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun