Mohon tunggu...
Sihijau
Sihijau Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hanya seorang wanita yang diberi kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya melalui tulisan dan tulisan itu menjadi pengingat juga bagi dirinya..^^

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Twelve

24 Februari 2011   13:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:18 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12985530561049030197

Film ini berkisah tentang seorang pria yang bernama white Mike.  Ibu Mike terkena kanker, akibatnya keluarganya harus membayar pengobatan ibunya sekaligus untuk menghidupi mereka. Namun, kanker yang menyerang ibunya, tidak bisa menyelamatkannya. Mike harus kehilangan ibunya. White Mike adalah sebutan Mike sebagai penjual obat,nama obat itu adalah Twelve dan sangat laku ddijual di kota Manhanttan. Mike bukan pemakai, namun merupakan seorang pengedar. Dalam film ini, dikisahkan beberapa anak orang kaya, yang akhirnya menjadi pencandu. Disinilah Mike melihat kehidupan mereka yang menyukai party dan ngobat di Manhanttan. Sampai suatu kali, di suatu party, terjadi sebuah insiden. Seorang anak orang kaya, melakukan penembakan di tengah pesta yang di adakan di kota metropolitan itu. Anyway, inti cerita dalam film ini cukup simple. Dimana dalam film ini kita di bawah melihat kenyataan hidup anak muda di kota metropolitan yang menuntut mereka untuk menjadi seseorang. Hingga akhirnya mereka menjadi salah jalan, salah satunya kecanduan obat atau membohongi hidupnya menjadi seorang pengedar. Beberapa adegan dalam film ini menarik dan ada banyak quotes yang bisa saya petik. If we dont want something, we got nothing, ini salah satu quotes yang menarik. Apalagi sebagai anak muda, sering sekali kita kehilangan arah. Akhirnya kita lari dari hidup dalam sebuah dunia yang penuh topeng. Apalagi bila anak muda sudah mendapatkan segalanya dari orang tua akhirnya dia lari ke dalam kehidupan pesta dan obat. Ada 2 kehidupan yang cukup bertolak belakang, diceritakan oleh si narattor.  Dimana tokoh utama , White Mike (Chace crawford) terpaksa menjadi pengedar untuk membuat keluarganya tetap hidup dan kesembuhan ibunya. Lalu diceritakan beberapa anak muda yang memang dari kalangan orang kaya, akhirnya harus menyia-nyiakan hidupnya. Di akhir cerita, lagi-lagi produser memberikan suatu pesan dalam film ini. Sometimes when we got trouble, we will looking Him.Ya, adegan terakhir dimana diceritakan, Mike harus kehilangan adiknya, karena pembunuhan yang dilakukan temannya sendiri. You have seen that before you lies a great stretch of road n it is windswept or blasted by the hot sun,Or covered in snow or it is dirt or concrete or shrouded in darkness or bright n clear u hv to squint,But no matter what it feels utterly empty.But there are sons who hv lost mother, there are mothes who hv lost sons.So,we must live the best live we can. Dialog terakhir yang di ucapkan oleh si narator, menjadi kesimpulan dari film ini. Intinya, pesan yang ingin disampaikan oleh si sutradara, sangat simple.  Jangan sia-siakan hidup! Sesuatu yang menurut kita itu akan membuat kita bahagia, justru hanya akan membuat kita makin kesepian. Sesuatu yang menurut kita itu akan membuat kita terkenal, malah hanya akan membuat kita terpuruk. Semua dari kita punya talenta, punya sesuatu yang berguna untuk bisa kita bagikan kebanyak orang. So, jangan sia-siakan! menjadi pencandu ataupun pengedar, takkan membuat kita makin hidup. Malah kita akan mati dalam hidup yang nyata! ^^ Narrator: [on White Mike] You will not be remembered if you die now. You'll be buried and mourned by a few and what more can you ask for? The world will spiral from underneath you and you are either too smart or too dumb to find God. Maybe you are angry. Only because the way out is through love. And you are just horny and lonely.  (Di salah satu Adegan) Sinopsis : A young drug dealer watches as his high-rolling life is dismantled in the wake of his cousin's murder, which sees his best friend arrested for the crime. From IMDB. Chace Crowfard, Emma Roberts, Emily Maide, Curtis 50 Cent Rating 7/10 -> versi gue

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun