Mohon tunggu...
Sihijau
Sihijau Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hanya seorang wanita yang diberi kesempatan untuk mengungkapkan isi hatinya melalui tulisan dan tulisan itu menjadi pengingat juga bagi dirinya..^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setajam Jarum

18 Maret 2011   05:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi membuka matanya dengan kedatangan sinar matahari.Menerobos masuk kedalam jendela kamarku. Diam sejenak di atas kain-kain yang menumpuk. Disitulah aku duduk di sebuah bangku goyang, tertidur untuk sekian lama.

Tidak ada yang tahu, karena hanya ada aku disana. Seekor kucing putih menangis menjilat kaki  yang telah menjadi dingin . Berantakkan. Itulah yang terlihat dari sudut jiwaku berdiri.

Diam, menatap tubuh fanaku. Setajam jarum menusuk tanganku, membuatku perih kesakitan. Yang berakhir pada akhir hidup. Sepi. Hanya ada aku, tumpukkan kain, secangkir kopi, dan  jarum suntik yang terjatuh disampingnya.

Katanya hidupku akan bahagia, namun aku hanya bisa menangis dalam hampa.Tak ada sesal, hanya ada malu. Bukan senyum, namun kepedihan.

Hingga akhirnya mereka menjemputku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun