Malam namaku. Aku bukan kupu-kupu. Aku bukan kunang-kunang. Lebih tepatnya aku bukan binatang. Bukan manusia juga. Tidak, tidak setengah-setengah aku berjalan di dunia.
Akan lebih tepat, sebut aku langit malam. Aku ada, melayang dalam gelap, tak menapak dalam kelam. Bentukku? Apakah kau masih peduli dengan wujudku? Tak perlu takut sendiri. Aku bukan hantu yang akan mengikutimu sampai buluk kudukmu berdiri.
Pekerjaanku? Masih perlu? Padahal kau belum melihat aku. Yang kulakukan hanya menyapa setiap tubuh yang berjalan di dekatku.
Jangan tutup matamu! Tak perlu gusar dirimu! Aku hanya ingin menjemputmu. Sayapku patah, aku perlu sayap baru. Aku bisa mendapatkannya, dari seorang manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H