Aluna mengalun dalam lagu yang dinyanyikan. Berjuta penggemarnya berkumpul dalam sebuah ruangan rasaksa. Berkilau lampu menyoroti tubuh mungil Aluna dengan paras wajah yang sudah di hias secantik mungkin oleh make up artist ternama. Diiringi piano, gitar dan drum, sederhana menjadi lagu pembukanya.
…… ku mencintaimu dengan sederhana
ku merindu senyum manis wajahmu….
Siapa sangka, hari keemasannya menjadi kebalikan. Sang malaikat menjemputnya secara sederhana. Lampu dimatikan, lagupun usai dinyanyikan. Kupu-kupu menjelma berterbangan bersama kunang-kunang. Tanpa cahaya lampu, Aluna menerangi panggung dan pergi menghilang selamanya.
Suara piano mengalun dengan manis, tanpa ditemani gitar dan drum. Nada terakhir Aluna terdengar sunyi. Terima kasih cinta
http://sihijau.wordpress.com/2012/04/09/aluna/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H