Mohon tunggu...
Heru Wijayanto
Heru Wijayanto Mohon Tunggu... -

Visit my own site at http://siheyu.info

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Republic of Facebook

17 Mei 2010   17:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:09 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_143430" align="alignleft" width="300" caption="Facebook"][/caption] Tanpa kita sadari, saat ini telah tumbuh sebuah negara yang "merdeka" di bumi kita tercinta ini. Bahkan menurut kabar, jumlah populasi penduduknya, adalah merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia. Mengalahkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar nomor empat di dunia. Tanpa kita sadari juga, kita sudah menjadi warga negaranya. Negara tersebut dinamakan dengan Republic of Facebook. Menurut statistics yang dikeluarkan oleh press release facebook, jumlah populasinya telah mencapai sekitar 400 juta orang dan hampir 50 % user aktif tersebut selalu log on ke situs pribadi mereka di facebook.  Sedangkan menurut situs alexa.com pada bulan April 2010, sebanyak 32.38 % pengguna internet di dunia, adalah merupakan warga negara dari Republic of Facebook.  Dimana jumlah populasi facebook setiap bulannya naik sekitar 10.8 %.  Suatu pertumbuhan populasi yang sangat cepat, bahkan pertambahan penduduknya tidak perlu menunggu 9 bulan masa kandungan. Setiap hari, jumlah populasi penduduknya dapat bertambah. Dan langsung berusia besar, karena menurut peraturan facebook, warga negara facebook harus minimal 17 tahun. Sehingga tiap warga negara facebook, akan langsung berusia 17 tahun, tida perlu bayi terlebih dahulu. Jika Indonesia memiliki suku budaya yang tersebar di beberapa propinsi di Indonesia, facebook juga memilkinya. Karena saat ini Facebook telah menggunakan hampir 50 bahasa selain bahasa Inggris. Bahasa Inggris tetap digunakan sebagai bahasa "Nasional" Facebook, bahasa pemersatu bangsa Facebook. Demokrasi yang ada di Facebook, juga berjalan dengan cukup baik. Suara dukungan terhadap sebuah kasus, seperti Kasus Prita dan KPK, kemudian suara dukungan terhadap sebuah partai ataupun calon pemimpin dalam pemilu, juga bisa kita temukan di dalam Facebook. Setiap warga negara Facebook, berhak menyuarakan apa yang menjadi pendapatnya. Semua bebas dan bertanggung jawab. Dari sisi sosial, penduduk di Facebookrata-rata memiliki sekitar 150 kawan dan hampir sekitar 200 juta terus memperbaharui statusnya setiap hari, paling tidak satu kali. Selain itu, aktivitas sosial yang dilakukan oleh para penduduk facebook adalah dengan mengupload foto maupun video milik mereka ataupun temannya. Kemudian juga, para penduduk facebook, saling melakukan pertukaran informasi dan pengetahuan dengan penduduk lainnya, dengan cara mensharing web links, berita-berita baru, postingan blog, foto, catatan/notes dan sebagainya. Semua aspek sosial sudah mulai ada di Facebook. Mulai aspek jual menjual barang, dimana sudah banyak bermunculan toko-toko di negara Facebook, yang saling menjajakan barang dagangannya, dengan melakukan tag-tag di foto-foto barang yang akan dijual. Kriminal pun mulai ada, dimana para hacker sudah mulai mengganti biodata-biodata dari warga negara Facebook. Baik itu sekedar iseng maupun punya maksud tertentu. Hiburan, seperti permainan pun sudah ada. Pencarian jodoh pun mulai sering dilakukan. Bahkan yang paling ekstrimpun seperti praktek prostitusi pun sudah ada di Facebook.  Semua sudah ada di negara Facebook. Tanpa kita sadari, komunitas Facebookmemang telah menjelma menjadi sebuah trend yang terus meningkat. Ditambah dengan perkembangan teknologi mobile yang mendukung fasilitas Facebook. Sehingga kapanpun dan dimanapun kita berada, kita bisa berhubungan langsung dengan semua warga negara dari Facebook. Bahkan sudah hampir 180 selular operator yang ada di dunia saat ini, yang menjual produk telekomunikasinya menggunakan Facebook mobile. Sehingga memudahkan sekitar 200 juta warga negara untuk mengaksesnya melalui jaringan handphone. Inilah salah satu dampak terbesar dari perkembangan web 2.0. Dimana situs-situs sosial berbasiskan social paltform telah dan akan terus melakukan transformasi kehidupan kita sehari-hari. Bukan saja menjadi sebuah revolusi, namun juga penggerak perubahan sosial budaya manusia. Sehingga tidak heran, jika kita akan sering melihat, sekelompok orang yang sedang berkumpul dan saling diam, namun masing-masing orang tersebut melihat ke dalam mobile handphonenya, sambil tersenyum, tertawa bahkan cemberut. Karena mereka sedang "berbicara" dengan penduduk Republic of Facebook lainnya. Heru Wijayanto, MM. MBA. M.MT Associate Dean III for Student Council IEU Surabaya http://siheyu.info

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun