Mohon tunggu...
Sihar Deanova Harianja
Sihar Deanova Harianja Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Habis Gelap Terbitlah Terang" www.sihardejournal.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hindari Manipulasi Petugas Catat Meter dengan Prabayar

16 Oktober 2014   16:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:48 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413424858107564054

Perubahan ke meter prabayar merupakan sebuah inovasi agar transparansi dan pengawasan pemakaian listrik bagi pelanggan dapat lebih flexibel dan transparan. Sehingga akan mengurangi tingkat kesalahan (error) yang juga merugikan PLN maupun pelanggan. Selain itu, banyak keuntungan dalam penggunaan meteran ini, diantaranya kasus pencurian listrik dengan cara mengutak-atik segel, sehingga mempengaruhi alat pembatas dan pengukur listrik.

Program Listrik Prabayar merupakan suatu program yang ditawarkan PLN kepada pelanggannya agar dapat mengendalikan pemakaian listriknya sesuai dengan kebutuhan dan bagi pelanggan pasang baru maupun yang migrasi dari pasca bayar dapat dengan mudah mengajukan pemasangan listrik prabayar cukup dengan menghubungi kantor pelayanan PLN terdekat, melengkapi surat-surat permohonan, dan jika hasil survey lokasi tidak ada masalah, maka dengan segera PLN dapat melakukan pemasangan.

Jadi, alangkah lebih baiknya penggunaan meter prabayar ini dapat diterapkan lebih besar lagi di sejumlah perumahan. Jadi tidak ada nakal-nakalan dari sisi petugas, dan tidak ada nakal-nakalan tunggakan listrik. Karena pasalnya pengisian listrik model digital, sama dengan model pengisian pulsa. Jika listrik dipakai, berarti pulsa meter semakin berkurang. Jika tidak dipakai, ya tidak akan berkurang sama sekali. Jadi semua tergantung dari pemakaian si pengguna listrik. Jadi, prabayar ini akan memudahkan si pelanggan memantau pemakaian listrik setiap saatnya.

Apa lagi? Pelanggan juga dapat menggunakan listrik sesuai rencana anggaran belanja. Saat ini pembelian voucher listrik bisa dilakukan sesukamu tanpa batas, cukup dengan nilai minimal 20 ribu kita sudah bisa membeli voucher listrik baik di counter HP maupun ATM. Jadi dari isi suka-suka voucher belanja listrik kita, si pelanggan dapat menikmati keakuratan pencatatan meter listrik tanpa adanya bayang-bayang catatan meter yang tidak jelas yang terjadi di sejumlah wilayah.

Voucher listrik ini ibarat seperti pemakaian pulsa telepon. Pelanggan dapat berhemat dalam konsumsi listrik. Jika kita tidak melakukan pemakaian listrik, maka jumlah pemakaian listrik tidak berkurang. Kalau sebulan tidak menggunakan listrik, ya sebulan kita tidak mengisi pulsa listrik. Jika di rumah listrik hanya sering digunakan pada malam hari, pasti tambah irit.

Pembelian voucherpun cukup gampang, dengan adanya program kemudahaan yang diberikan kepada pelanggan, saat ini pelanggan dapat melakukan pembelian voucher listrik yaitu  kWh (listrik) dapat dilakukan di payment point dan jaringan ATM yang luas, dan beberapa pembelian vocher pulsa.

Nah, masih berfikir bahwa program prabayar sulit dan merugikan? Semua tergantung dari masing-masing pemakaian oleh individu. Jikalau kita boros melakukan pembayaran, maka listrik yang kita pakai akan cepat habis, seperti pemakaian pulsa telepon. Lebih baik demikian, daripada kamu harus terus dibohongi oleh petugas catat meter setiap bulannya? Mau pilih yang mana.

Semoga blog ini mampu memberikan gambaran kepada masyarakat, bahwa pembenahan yang dilakukan oleh PLN akan terus dilakukan. Terlepas dari upaya PLN untuk mengatasi krisis listrik, dan pemadaman listrik yang sering terjadi di beberapa wilayah. Tentu hal ini akan terus diperbaiki oleh PLN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun