Mohon tunggu...
ita sigota
ita sigota Mohon Tunggu... -

animator flash, desainer grafis, ilustrator, penulis blog kambuhan; penulis novel yang tidak pernah selesai; penulis puisi, cerpen, dan artikel yang hanya dipublikasi di blog sendiri :P http://greyskymorning.multiply.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serangan Hiburan

28 Juli 2010   18:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:31 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa saat yang lalu sebelum saya membuat tulisan ini, sebuah acara musik bertabur artis dan entertainer digelar di depan sebuah mall yang tak jauh dari rumah saya. Acara dimulai kurang lebih jam 20.00 dibuka oleh beberapa pembaca acara dengan gaya bicara yang heboh untuk memancing keramaian. Dari lantai 1 rumah saya, kehebohan itu terdengar samar namun cukup mengganggu. Dari lantai 2, bagi saya kebisingan itu sudah jadi polusi suara. Ketika sedang mengganti saluran televisi, ternyata sebuah stasiun televisi swasta meliput acara tersebut secara langsung.
Saya tidak mengikuti dan tidak tertarik untuk melihat acara itu baik secara langsung maupun dari televisi. Tapi saya 'terpaksa' mendengar kebisingan itu. Para entertainer yang berbicara dengan gaya yang sok asik, dan juga musik-musik yang membahana merambat di udara, yang sialnya saya tidak tahu hampir semua lagu itu. Saya memang tidak terlalu mengikuti perkembangan lagu dan artis baru. Kenapa saya tidak suka, rasanya saya tidak perlu menyebutkan alasan-alasannya.
Yang saya mau bahas di sini adalah, acara itu berlangsung sejak jam 20.00 sampai 00:00 kurang lebih, di malam pertengahan minggu, bukan malam akhir pekan. Waktunya anak-anak harus belajar, mengerjakan PR, butuh konsentrasi, dan harus tidur nyenyak agar besok bisa bangun pagi dan pergi sekolah dalam keadaan segar. Jika acara semacam itu diadakan di dalam gedung atau di tempat khusus, itu tidak masalah. Namun acara itu digelar di tengah pemukiman yang cukup padat. Bagaimana jika ada penghuni rumah yang sedang sakit yang butuh istirahat? Bagaimana dengan bayi dan anak kecil yang juga butuh istirahat? Bagaimana dengan anak-anak sekolah yang harus belajar? Bukankah acara itu bisa mengganggu mereka?
Saya juga ingin membahas acara sejenis yang diadakan di pagi hari, dengan konsep yang sama
namun penyelenggara dan pembaca acara yang berbeda, di tempat yang sama; sebuah pusat
perbelanjaan di daerah pemukiman. Apa sih tujuannya? Untuk menghibur orang di sekitar? Benarkah menghibur? Bukannya malah mengganggu kegiatan? Jalan jadi macet, orang yang ingin bekerja jadi terhambat, ada anak yang sampai bolos sekolah. Sekedar informasi, pusat perbelanjaan itu lokasinya tak jauh dari gedung sekolah SD. Ketika acara itu sedang berlangsung, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut jadi terganggu. Murid-murid jadi tidak konsentrasi belajar. Lalu apa gunanya acara itu?
Entah apa tujuan penyelenggara acara tersebut. Jika hanya ingin menghibur orang banyak secara gratis, hal itu bisa dilakukan di akhir pekan. Tidak perlu setiap hari. Tidak perlu di malam sekolah. Tidak perlu mengganggu kegiatan yang lain yang lebih penting. Apakah mereka meminta izin dulu sebelum mengadakan acara tersebut? Izin kepada siapa? Pemilik gedung pusat perbelanjaan itu? Seharusnya izin bukan hanya kepada pihak gedung, tapi juga setidaknya kepada tokoh masyarakat setempat, minimal ketua RW, karena akan mengganggu penduduk sekitar daerah itu. Mungkin seharusnya izin juga kepada pihak kelurahan.
Saya tidak tahu apakah ada proses itu atau tidak. Kalaupun ada, kenapa bisa sampai diizinkan? Itu yang saya tidak habis pikir...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun