Mohon tunggu...
Sowi Muhammad
Sowi Muhammad Mohon Tunggu... -

Menulis dengan intuisi tanpa teori

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cara Jokowi Ungkap Wantimpres Bentukan Megawati

3 Februari 2015   18:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:54 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indikasi intervensi Megawati terhadap pemerintahan Jokowi terus terkuak menguatkan sinyal yang disampaikan pihak istana. Sedikitnya dua sinyal telah disampaikan Jokowi ke media tentang peran Megawati dalam pengambilan keputusan yang dilakukan Jokowi. Penunjukan Budi Gunawan sebagai Kapolri dan penunjukan 9 anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Diketahui Wantimpres yang telah dilantik didominasi tokoh-tokoh dari partai koalisi indonesia hebat (KIH). Mereka adalah Rusdi Kirana (PKB), Hasyim Muzadi (NU), Suharso Monoarfa (PPP), Sidarto Danusubroto (PDI-P), Yusuf Kartanegara (PKPI), Subagyo HS (Hanura), Sri Adiningsih (ekonom), Jan Darmadi (Nasdem), dan Abdul Malik Fadjar (Muhammadiyah).

Untuk penunjukan Kapolri bukan pilihannya telah dibeberkan Jokowi melalui Safi'i Maarif, ketua Tim Independen yang dibentuk Jokowi untuk membantunya menyelesaikan kisruh KPK dengan Polri. Sedangkan penunjukan Wantimpres bukan pilihannya, Jokowi telah memberikan sinyal melalui bocoran orang kepercayaan Jokowi yang ditulis media sebagai 'sumber' di istana. Bocoran 'sumber' di istana ( politisi PDIP menyebut sebagai brutus) secara perlahan 'dibenarkan' Jokowi melalui sikapnya. Sikap anggota Wantimpres juga menunjukan kalau mereka bentukan Megawati bukan Jokowi.

Berikut sikap Jokowi dan Wantimpres yang menguatkan indikasi Wantimpres bentukan Megawati yang terpapar ke publik melalui pemberitaan media.

1. Jokowi Bentuk Wantimpres 'tandingan'

Dalam menyikapi kisruh KPK dan Polri, Jokowi tidak 'mempercayai' masukan dari tokoh-tokoh Wantimpres bentukan Megawati. Jokowi malah membentuk penasehat 'tandingan' dengan tim yang berisi tokoh independen. Uniknya, jumlah anggota tim independen dan Wantimpres sama-sama 9 orang. Melihat gaya politik Jokowi yang kerap menggunakan simbol, kesamaan jumlah Wantimpres dan tim independen itu merupakan kode.

2. Jokowi-Prabowo Bertemu, Rusdi Kirana Temui Mega

Dalam tekanan parpol KIH untuk segera melantik Kapolri Budi Gunawan, manuver politik dilakukan Jokowi. Kamis (29/1) tanpa 'seizin' Megawati, Jokowi bertemu Prabowo di istana dan membuat geger PDIP. Sempat mencuat wacana menggagalkan pertemuan yang diyakini sebagai lobi politik Jokowi kepada Koalisi Merah Putih (KIH). Setelah pertemuan Jokowi dan Prabowo, anggota Wantimpres Rusdi Kirana (PKB) mendatangi rumah Megawati bersama Plt Sekjen PDIP, Hasto Krisyanto.

3. Wantimpres Temui DPR Tanpa Perintah Jokowi

Pada Senin (2/2) tiga anggota Wantimpres, Rusdi Kirana (PKB), Suharso Monoarfa (PPP) dan Subagyo HS (Hanura) menemui pimpinan DPR. Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto 'brutus' mengungkapkan pertemuan itu tanpa perintah Jokowi. Tindakan tiga Wantimpres itu tidak sesuai dengan Pasal 6 Undang-undang Nomor 19 tahun 2006 yang menyatakan Wantimpres memang boleh melakukan kunjungan kerja ke lembaga negara, tapi harus atas permintaan Presiden.

Berikut bunyi pasal tersebut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun