Mohon tunggu...
Sowi Muhammad
Sowi Muhammad Mohon Tunggu... -

Menulis dengan intuisi tanpa teori

Selanjutnya

Tutup

Politik

Andil Jokowi Kalahkan Hatta Rajasa

2 Maret 2015   17:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:17 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi menjadi momok dalam perjalanan karir politik Hatta Rajasa. Impiannya untuk menjadi Wakil Presiden kandas setelah pasangan Prabowo-Hatta berduel dan dipecundangi pasangan Jokowi-JK di Pilpres 2014.

Kini ambisi Hatta menjadi Ketua Umum PAN juga kandas setelah kalah dari Zulkifli Hasan dalam kongres IV PAN yang digelar di Bali. Dalam pemungutan suara dia hanya mengumpulkan 286 dukungan, sedangkan Zulkifli Hasan meraup 292 suara. Beda tipis hanya 6 suara!

Sejak awal kongres, kekuatan keduanya memang berimbang. Sejumlah survey menunjukan penentu kemenangan berada pada suara mengambang yang jumlahnya sangat tipis sekitar 20 suara. Butuh perjuangan hingga detik akhir untuk meraup suara yang belum 'terjamah' oleh kedua kubu tersebut.

Namun, saat pembukaan kongres Sabtu (28/2) malam, Ketua MPP PAN, Amien Rais melakukan kampanye negatif terhadap Hatta. Melalui pidatonya di hadapan peserta kongres, Amien yang tak lain besan Zulkifli Hasan membuka 'aib' Hatta. Pertemuan Hatta dengan Jokowi dan Surya Paloh pada 30 September 2014 dijadikan peluru untuk menyerang Hatta.

Dalam pidatonya, Amien menyebut Hatta pernah membohongi pengurus PAN yang sedang rapat harian pada 30 September 2014 malam. Kepada peserta rapat, Hatta mengatakan meninggalkan rapat untuk bertemu petinggi KMP. Nyatanya, Hatta bertemu Jokowi dan Surya Paloh.

"Sejam kemudian di detik.com, ketum bukan temui KMP tapi ketemu Paloh bertemu Jokowi. Siapa ketum itu saya lupa namanya. Kita lurus jangan bohong, apa adanya. Insya Allah PAN maju," kata Amien yang disambut kasak kusuk peserta Kongres IV PAN.

Pidato politik Amien itu menjadi pukulan telak bagi Hatta. Soalnya, Hatta sendiri yang meminta Amien untuk berpidato (memberi tausiyah) walaupun dalam susunan acara yang kongres tidak ada disebutkan sambutan dari Amien. Dalam waktu singkat yang diberikan itulah Amien memukul dengan telak.

Memberi kesempatan lawan menyerang, tentu sebuah blunder yang harus dibayar mahal. Blunder di detik-detik akhir juga pernah dilakukan Hatta pada debat kandidat Capres-Cawapres sesi terakhir pada Sabtu (5/7/2014) lalu.

Dalam debat itu, Hatta ingin menyerang Jokowi dengan pertanyaan penghargaan bagi kota yang berhasil dalam bidang lingkungan hidup. Namun Hatta keliru menyebut Kalpataru sebagai penghargaan untuk kota, yang semestinya Adipura. Blunder itu dijadikan serangan balik oleh Jusuf Kalla yang langsung jadi isu nasional jelang pencoblosan. Hasilnya, Prabowo-Hatta kalah!

Mungkin sudah takdir karir politik Hatta terganjal oleh Jokowi. Di Pilpres blunder saat menyerang Jokowi. Di Kongres PAN, blunder memberi kesempatan Amien pidato yang dimanfaatkan Amien untuk menyerang dengan menjadikan pertemuan Hatta dan Jokowi sebagai senjata.

Jika di Pilpres, blunder Hatta di debat kandidat disebut sebagai salah satu kunci kemenangan Jokowi-JK, maka kemenangan Zulkifli Hasan di kongres ini juga layak disebut karena blunder Hatta memberi waktu pada Amien untuk pidato. Hatta terpukul, terlihat dari sikapnya tidak mau bersalaman dengan Amien setelah Zulkifli ditetapkan sebagai Ketum PAN terpilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun