"Dugaan kami, Presiden nyilih (pinjam) tangan untuk menyingkirkan Budi Gunawan jadi Kapolri. Kita kompak tidak mau dimanfaatkan Presiden. Kita beri bola panas ke Presiden," kata BS.
Jadi, lolosnya BG di fit and propert tes di komisi III hanya jebakan politik DPR untuk Jokowi. Sesuatu yang lumrah terjadi dalam dunia politik yang penuh trik licik tapi berbungkus kepentingan rakyat. Sebuah realita politik yang tidak bisa dihindari.
Dan bukan tidak mungkin, sikap BS yang merasa ditampar Jokowi ini juga bagian dari strategi politik. Baik kepentingan politik dirinya atau juga kepentingan Partai Golkar. Tapi yang pastinya, bukan kepentingan rakyat, karena aspirasi publik sudah sangat jelas; BG jangan sampai jadi Kapolri karena terindikasi korupsi.
Bagaimana kelanjutan politik tampar menampar ini? Apakah BS ditampar sendirian? Atau BS bisa menggalang kekuatan politik di DPR untuk balas menampar Jokowi dengan menggeser persoalan politik ke hukum?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H