"Kami telah menduga, presiden mau meminjam tangan DPR untuk menolak, tapi kami tidak mau dimanfaatkan, kami serahkan kembali bola panas ke presiden," kata Bambang Soesatyo, Anggota Komisi III DPR soal alasan diloloskannya BG kendati telah berstatus tersangka korupsi.
3. Beberkan Intervensi Megawati dengan Tangan Safi'i Maarif.
Pencalonan Komjen BG sebagai Kapolri membuat Jokowi dihujat. Jokowi pinjam tangan lagi untuk menyampaikan pesan ke publik kalau dirinya di bawah tekanan saat mencalonkan Kapolri. Adalah Safi'i Maarif, tokoh Muhammadiyah, setelah pertemuan dengan Jokowi, dia menyebutkan Komjen BG bukan pilihan presiden. "Masyarakat sudah tahu lah," katanya soal orang yang mengintervensi Jokowi.
4. Laporkan Dugaan Korupsi ABPD Jakarta Lewat Ahok.
Mencuatnya 'anggaran siluman' Rp 12,1 triliun di RAPBD DKI Jakarta 2015 memanaskan hubungan Ahok dan DPRD. Anggota dewan sepakat mengajukan hak angket untuk mencari kesalahan sang Gubernur. Sedangkan pemilik nama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu memutuskan melapor ke KPK pada Jumat (27/2).
Sehari sebelum ke KPK, Ahok menyebut telah membongkar APBD 2014 dan menemukan 'anggaran siluman' pengadaan UPS untuk 55 sekolah yang masing-masing paketnya bernilai Rp 5,8 milyar. Temuan Ahok di APBD 2014 ini telah dipublikasikan ke media dan sejumlah media telah melakukan investigasi.
Ternyata yang dilaporkan bukan hanya itu, indikasi 'anggaran siluman' pada APBD 2012 hingga APBD 2014 juga disertakan. Pada rentang tahun itu, Gubernur DKI masih Jokowi yang cenderung akur-akur saja dengan DPRD.
Keputusan Ahok melaporkan dugaan korupsi pada APBD 2012 dan 2013 yang telah di audit BPK itu setelah bertemu Jokowi. Jumat siang sekitar pukul 12.30 Ahok mendatangi istana negara untuk bertemu Jokowi. Usai pertemuan dengan presiden, sorenya dia baru melapor ke KPK.
Ahok mengatakan, dirinya melakukan ini demi mewujudkan rencana Jokowi untuk transparansi anggaran melalui E-Budgeting. Dia sadar bertentangan dengan DPRD beresiko dirinya dilengserkan, namun dia menyatakan siap jadi tumbal asal E-Budgeting bisa diterapkan.
Ya, lagi-lagi Jokowi melakukan politik pinjam tangan. Untuk menepuk koruptor pengadaan UPS dan mafia anggaran di DPRD DKI Jakarta menggunakan tangan Ahok. Mungkin inilah cara politik Jokowi yang dikombinasikan dengan simbol dan kode tertentu. Setiap penguasa memiliki strategi tersendiri dalam kepemimpinannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI