Mohon tunggu...
Koko Wijayanto
Koko Wijayanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Memiliki minat serta ketertarikan besar dalam bidang studi sosial semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Pun, memulai memfokuskan aktivitas diri pada sekitar tema-tema organisasi dan ideologi. Latar belakang tersebut memberikan kemudahan tersendiri dalam upaya memahami karakter sosial berikut konstruksi disiplin ilmu Sosiologi di Universitas Gadjah Mada.\r\n\r\nMemiliki kapasitas dalam menjabarkan alur perkembangan pemikiran filsafat pra-Klasik (tradisi bios-Theoretikos), klasik, modern hingga postmodern. Pun, memiliki kualifikasi dalam menjabarkan alur perkembangan pemikiran disiplin sosiologi, sedari tataran klasik, modern, kritik dan postmodern hingga anti-disiplin, cultural studies, berikut disertai dengan berbagai deskripsi pada dimensi “praksis” dalam kehidupan sehari-hari—The Sociology of Everyday Life. Berbagai kapasitas maupun kualifikasi di atas, merupakan modal utama bagi sosiolog guna terjun ke “lapangan” dalam rangka menangkap, memahami dan menjelaskan beragam fenomena maupun nomena sosial yang ada dilapangan.\r\n\r\nDi samping ilmu filsafat dan sosiologi, mendalami pula berbagai disiplin ilmu, antara lain; ilmu ekonomi, ilmu politik, psikologi, antropologi, ilmu sejarah serta sastra. Hal tersebut ditunjang dengan kepemilikkan perpustakaan pribadi dengan koleksi tak kurang dari lima ratus eksemplar buku terkait beragam disiplin ilmu di atas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Global Warming

13 Maret 2013   18:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:50 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="" align="aligncenter" width="210" caption="Global Warming"][/caption] Api ancaman "global warming" telah membakar alis, bahaya telah sampai tepat dipelupuk mata. Ramai-ramai kita sedang mendorong isi Bumi ke bibir jurang kematian, sebagian besar masyarakat dunia kini tidak sedikit yang tersentak sadar dan memilih bangun, dan seketika merubah diri. Seperti yang disampaikan oleh Stephen Hawkins dalam film dokumenter The Eleventh Hour, "Jika manusia tidak merubah haya hidupnya secara revolusioner, manusia sedang mengantar bumi menuju Venus, dengan kata lainmengubah Bumi menjadi Venus yang suhu planetnya 300 derajat Celcius!" Ruang waktu tidak lagi menyisakan tempat untuk berdebat. Telegraph Media Group 18 Mei 2008 lalu, menurunkan berita seruan desakan Pangeran Charles kepada masyarakat dunia untuk SEGERA melakukan aksi kedepan. Apa yang dilakukan dalam aksi ke depan merupakan penentu untuk menghindarkan kita dari ancaman serial kekacauan iklim. Any opinion? Diposkan oleh: Koko Wijayanto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun