Mohon tunggu...
Stephanus Ivan
Stephanus Ivan Mohon Tunggu... Dosen -

Nama lengkap: Stephanus Ivan Goenawan (SIG).\r\nSebagai Penemu Metris: Ilmu Hitung Penyempurnaan cara Tradisional/Vertikal & Dosen FT Univ. AtmaJaya.\r\nPada tahun 2009 telah memperoleh penghargaan dari Muri sebagai penemu Metris. \r\nPenghargaan Kemenristek Tahun 2010: Penyempurnaan Ilmu Hitung di Dunia via Metris. Penulis Buku: Gen Metris, Mencetak Einstein, Metris Perkalian, Pangkat, Pembagian Ajaib. (sigmetris.com)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Metode Hitung Terbaik untuk Siswa

15 September 2010   08:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14 2389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_258416" align="alignleft" width="350" caption="Gambar Ilustrasi: isyaidah27.student.umm.ac.id"][/caption]

Setelah pemaparan berbagai jenis metode hitung di atas (judul :Jenis Metode Hitung di Dunia), kemudian kita dapat bertanya : Dari beberapa metode hitung di atas, manakah yang terbaik untuk pendidikan awal siswa?Tentu saja yang terbaik adalah metode hitung yang paling sederhana aturannya.Metode hitung tersebut adalah metode vertikal.Oleh karena itu, tidak heran kalau metode hitung vertikal ini digunakan sebagai standar ilmu hitung dasar hampir di seluruh dunia selama berabad-abad hingga saat ini.

Nah, lalu muncul pertanyaan: Dimana posisi Metris sebagai metode hitung?Dari dua pengklasifikasian metode hitung di atas ternyata posisi metris ada pada keduanya.Metris sebagai metode hitung tak berpola dengan simbol matematik dan Metris sebagai metode berpola yang terstruktur.

Metris dapat diklasifikasikan sebagai metode hitung tak berpola karena aturan yang mendasarinya sangat sederhana menggunakan notasi pagar.Disini notasi pagar berguna untuk lebih menekankan posisi nilai angka satuan, puluhan, ratusan dan seterusnya.Salah satu kelebihan metris dibandingkan dengan metode vertikal adalah untuk susunan angka pada bilangan ternyata metris lebih menekankan nilai tempat dengan menggunakan notasi pagar.

Metris juga dapat diklasifikasikan sebagai metode hitung berpola karena melalui metris dapat diciptakan pola horisontal (portal) untuk menyelesaikan soal-soal bilangan berpola.Kelebihan metris dibandingkan metode hitung berpola lainnya yaitu rumus-rumus yang dihasilkan oleh metris ternyata dapat dibuktikan oleh metris sendiri menggunakan konsep notasi pagar yang telah dibangunnya.Sebagai konsekwensi dari hal itu maka metris juga mempunyai kelebihan lain yaitu semua rumus yang muncul dari berbagai macam metode berpola dapat disatukan melalui metris menggunakan notasi pagar.Dengan kedua kelebihan tersebut maka metris juga dapat disebut sebagi metode hitung berpola yang terstruktur.

Bila mencermati penjelasan metris di atas maka posisi metris dalam matematika menjadi semakin jelas.Pertama, metris masuk ke dalam bidang aritmatika bersanding dengan metode vertikal, karena keduanya merupakan metode hitung tak berpola dengan menggunakan simbol matematik.Kedua, metris juga dapat masuk ke dalam bidang aljabar karena rumus, yang dalam metris dinamakan portal,ternyata dapat dibuktikan secara deduksi melalui metris sendiri. Jadi posisi metris dalam matematika dapat masuk dalam bidang aritmatika dan aljabar.Oleh karena itu, pengajaran berhitung menggunakan metris ke siswa sangat bermanfaat sebagai penghubung yang baik untuk mempelajari matematika lebih lanjut yaitu ilmu aljabar.

Barangkali pembaca juga ada yang bertanya: Bagaimana posisi kumon atau sakamoto?Kumon atau sakamoto bukan merupakan metode berhitung melainkan masuk kedalam metode pendidikan.Pendidikan kumon menitik beratkan pada kedisiplinan siswa, sedangkan sakamoto kepada cara berpikir logis melalui soal-soal cerita.

Sebagai kesimpulan dari paparan di atas adalah metris ternyata mampu diklasifikasikan sebagai metode hitung tak berpola dan berpola.Metris juga merupakan jembatan penghubung missing link antara bidang aritmatika ke bidang aljabar.Nah, dengan alasan inilah mengapa metris disebut sebagai penyempurnaan dari metode hitung vertikal.Tentu saja bila metris bisa masuk ke dalam pendidikan kurikulum di sekolah maka akan sangat membantu siswa dalam memahami ilmu hitung.Siswa juga makin mencintai matematika yang merupakan pintu gerbang memahami ilmu pengetahuan lainnya.

Penulis : Stephanus Ivan Goenawan

Penemu Metris

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun