Mohon tunggu...
Stephanus Ivan
Stephanus Ivan Mohon Tunggu... Dosen -

Nama lengkap: Stephanus Ivan Goenawan (SIG).\r\nSebagai Penemu Metris: Ilmu Hitung Penyempurnaan cara Tradisional/Vertikal & Dosen FT Univ. AtmaJaya.\r\nPada tahun 2009 telah memperoleh penghargaan dari Muri sebagai penemu Metris. \r\nPenghargaan Kemenristek Tahun 2010: Penyempurnaan Ilmu Hitung di Dunia via Metris. Penulis Buku: Gen Metris, Mencetak Einstein, Metris Perkalian, Pangkat, Pembagian Ajaib. (sigmetris.com)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aritmetika Baru (The New Arithmetic)

4 Mei 2010   07:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:25 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_132853" align="alignleft" width="198" caption="Berhitung Kreatif (foto:sigmetris.com)"][/caption]

Aritmetika adalah ilmu hitung dasar yang merupakan bagian dari matematika. Pada pendidikan aritmetika tradisional yang telah lama dipelajari menunjukkan kepada kita cara berhitung dengan logika terstruktur.  Karena itu hasil perhitungannya dapat dijelaskan dan ditelusuri langkah per-langkahnya.

Aritmatika baru atau lebih dikenal dengan Metode Horisontal (Metris) merupakan cara berhitung tidak hanya menggunakan logika terstuktur tetapi  siswa juga dilatih mampu mengenali keteraturan pola bilangan.  Sehingga dengan belajar aritmetika baru ini pertumbuhan otak kiri dan kanan siswa dapat lebih diselaraskan (Cosmos, Carl Sagan, p.362).

Agar pembaca lebih memahami aritmetika baru di bawah ini akan diberikan contoh menghitung hasil bilangan pangkat dua yang akan diselesaikan dengan Metris.  Misal pola bilangan yang akan dikuadratkan adalah ab00ab dimana a atau b dapat merupakan angka bebas dari nol hingga sembilan. Kita pilih saja a=2 dan b=5 maka bilangan yang akan dikuadratkan adalah 250025.  Bila harus dikerjakan dengan cara tradisional tentu saja membutuhkan waktu lama, bahkan dengan bantuan kalkulator sepuluh digit pun hasilnya kurang tepat.    Sedangkan bila diselesaikan dengan Metris, pola bilangan di atas menjadi mudah dan cepat dikerjakan serta memiliki ketepatan tinggi. Langkah pertama bilangan ab=25 dikuadratkan menjadi 625, A=625 Langkah kedua melipat gandakan hasil sebelumnya, B=2.A=1250 Langkah ketiga menyusun secara horisontal per-kotak urutan A-B-A, dimana tiap kotak berisi empat angka, kecuali kotak paling kiri bebas.  Sehingga hasil kuadrat 250025 adalah 625-1250-0625.  Nah apabila  tiap kotaknya terdapat lebih dari empat angka, maka angka lebihnya yang terbesar digeser ke kotak sebelah kirinya (Buku: Mencetak Einstein). Misal kuadrat dari bilangan 850085 adalah: Langkah pertama bilangan ab=85 dikuadratkan menjadi 7225, A=7225 Langkah kedua melipat gandakan hasil sebelumnya, B=2.A=14450 Langkah ketiga menyusun secara horisontal per-kotak urutan A-B-A, yaitu 7225-14450-7225, bila dicermati kotak kedua terdapat lima angka maka angka yang terbesar yaitu satu dipindahkan dan dijumlahkan ke kotak sebelah kirinya (kotak pertama) 9248+1=9249.  Sehingga hasil kuadrat 850085 adalah 7226-4450-7225 (Buku: Mencetak Einstein). Bagaimana mudahkan? Anda bisa mencobanya dengan bilangan lain. Penulis : Stephanus Ivan Goenawan

Penemu Metris

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun