Nama besar Toyota Kijang sebagai produk kendaraan bermotor paling legendaris dan paling ikonik di negeri ini membuatnya cepat beradaptasi di kelas barunya tersebut. (Innova sampai saat ini masih perkasa dan menjadi raja di segmen medium MPV dengan dominasi total pada marketnya dimana tingkat penjualannya selalu berkisar diatas 50 persen dari pangsa pasar dis egmentnya.
Sementara dibawahnya Avanza pun tidak ingin mengecewakan “kakaknya”, kesempatan yang diberikan tidak disia – siakan, mobil yang namanya diadopsi dari bahasa Itali yaitu “Avanzatos” atau Advance itu langsung menjadi mobil terlaris di segmen LMPV yang kala itu memang belum seramai saat ini. Namun di era sekarang pun dimana hampir semua brand atau ATPM yang ada di tanah air telah memiliki sebuah product di kelas Low MPV, Avanza masih tidak tertandingi dan meninggalkan jauh rival – rivalnya dengan selisih penjualan yang cukup jauh.
Sekarang, setelah kurang lebih 13 tahun menempati posisis ebagai entry level product dari armada MPV milik TAM, Avanza harus menaggalkan statusnya tersebut dan melimpahkannya pada line up terbaru Toyota yaitu Calya. 7 seater LCGC ini tampaknya siap meneruskan tongkat estafet yang telah dipercayakan padanya oleh kedua kakaknya yaitu Kijang dan Avanza sebagai MPV termurah Toyota.
Seperti juga Avanza yang berhasil melampaui angka penjualan Kijang dan menjadi kontributor terbesar dalam performa penjualan TAM, Calya juga telah berhasil melakukan hal yang sama bahkan bisa dibilang dalam tempo yang sangat singkat. Selama 3 bulan berturut – turut sejak kelahirannya di awal Agustus lalu, Calya sudah memimpin penjualan unit Toyota bahkan menjadi mobil terlaris di Indonesia untuk bulan Agustus, September serta Oktober 2016.
Melihat grafik penjualan yang terus meningkat itu, sangat besar kemungkinan bila Calya akan terus merajai penjualan kendaraan bermotor di tanah air hingga akhir tahun ini bahkan hingga tahun – tahun mendatang. Hal ini ditunjang oleh fakta bila segmen LCGC kini sedang naik daun dan memiliki pangsa pasar yang sangat besar bahkan bisa dikatakan mulai bisa mengimbangi segmen mobil keluarga yang secara historis selalu mendominasi bursa otomotif nasional sejak puluhan tahun lampau.
Calya adalah MPV yang turun di kelas LCGC, artinya mobil ini memiliki target market di kedua segmen gemuk itu, sungguh sebuah keunggulan dan modal besar bagi Calya untuk meraih konsumen sebanayk – banayknya dan lebih jauh lagi menjadi icon baru di dunia otomotif nasional seperti yang telah dicapai oleh kedua “seniornya” Avanza dan Kijang Innova.
Dengan harga yang sangat terjangkau, TAM bahkan menargetkan pangsa pasar dari para first buyer atau konsumen yang baru pertama kali memiliki kendaraan roda empat. Calya diharapkan mampu menarik para pengguna sepeda motor untuk naik kelas memakai mobil sebagai sarana transportasi pribadi mereka.
Hal itu sangat dimungkinkan juga dengan adanya fasilitas kredit dari Toyota melalui jaringan penjualan resmi mereka untuk MPV LCGC terbarunya itu. Dengan demikian harga yang sudah sangat terjangkau itu menjadi lebih bersahabat lagi dan terasa lebih ringan karena besaran cicilan atau angsurannya relatif tidak jauh berbeda dengan kredit motor kelas menengah.
Kini dengan 3 buah line up dari 3 kelas berbeda yang memiliki kedekatan historis serta teknis itu, TAM semakin perkasa merajai penjualan di segmen kendaraan keluarga serbaguna dan dalam skala yang lebih luas menjadi brand terbesar di Indonesia seperti yang telah dipertahankannya selama lebih dari 4 dekade.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H