Yth. Presiden Republik Indonesia
Bapak Ir. H. Joko Widodo
di tempat
Assalamualaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua.
Pertama-tama saya mendoakan Bapak Presiden Jokowi supaya selalu diberi kesehatan, kekuatan, kebersihan hati dan pikiran untuk bisa terus memimpin bangsa dan negara besar bernama Indonesia ini.
Perkenankan saya, Sigit Widiantoro, seorang buruh di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Meski buruh, saya melek media sosial, Pak.
Jujur saja, saya merasa sedih menyikapi laporan 'Indonesia's SBY Government: 'Vast Criminal Conspiracy' yang disiarkan Asia Sentinel. Â
Media asing itu seenaknya saja memfitnah pemerintah era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan korupsi pencucian uang.
Padahal rujukannya cuma gugatan Weston Limited di Mahkamah Agung Mauritius. Dokumen gugatan yang sudah pasti menguntungkan perusahaan finasial internasional itu. Parahnya Asia Sentinel sama sekali tidak mewawancarai KPK, LPS apalagi Pak SBY.
Saya bukan jurnalis, Pak. Tapi saya tahu laporan itu sangat tidak berimbang. Herannya, laporan itu malah disiarkan membabi-buta oleh media mainstream tanpa kroscek ke sumber pertama. Inikah yang disebut jurnalisme untuk pencerdasan publik?
Ada pepatah, sepandai-pandainya menyimpan bangkai, busuknya terendus jua. Itulah yang terjadi. Laporan itu lenyap mendadak di laman Asia Sentinel. Tidak ada informasi resmi mengapa tiba-tiba lenyap. Juga informasi mengapa hak jawab Partai Demokrat tidak juga ditayangkan.