Pandemi Covid-19 merebak lagi, sekolah-sekolah kembali ditutup karena ada siswa yang terinfeksi. Orang tua pun menjadi ngeri untuk melepaskan putra-putrinya ke sekolah, berkumpul  dengan teman-temannya. Bahkan di sebuah Sekolah Dasar swasta di Tangsel  sempat mengedarkan angket perihal ijin orang tua untuk pembelajaran tatap muka dan jawaban yang diterima oleh sekolah adalah sebagian besar orang tua siswa lebih suka dengan pembelajaran daring.
Keterbiasaan dengan pemebaljaran daring ini mungkin telah dirasakan cukup nyaman di beberapa sekolah yang menjadikan orang tua tidak repot mengurusi anaknya untuk pergi ke sekolah. Tidak ada lagi kerepotan antar jemput anak, dan menyiapkan bekal makan anak. Sementara orang tua bisa meninggalkan putra-putrinya di rumah belajar secara online ditemani oleh kakak ataupun pembantu di rumah. Bagi ibu-ibu yang tidak bekerja mungkin bisa asyik jualan online ataupun bermedia sosial.Â
Untuk sekolah-sekolah yang telah mapan sistem IT nya pembelajaran daring ini menjadi sebuah efisiensi yang luar biasa. Cukup dengan berlangganan di sebuah profider kelas online maka guru dapat mengajar secara daring bagaikan bertatap muka dengan siswa. Tapi lain halnya dengan sekolah-sekolah yang belum mapan sistem pembelajaran daring nya maka guru menjadi kebingungan dengan pembelajaran daring ini. pembelajaran yang diberikan hanya sekedarnya saja, kelas online bahkan hanya dilakukan seminggu sekali karena keterbatasan biaya langganan profider kelas virtualnya.
TV Sekolah saat ini dengan platform terbarunya telah menyediakan manajemen pembelajaran dengan sistem paket tiap semester. setiap guru mata pelajaran dapat menyiapkan paket pembelajaran untuk 1 semester yang terdiri atas 16 kali pertemuan ditambah 1 pertemuan untuk UTS, 1 pertemuan untuk UAS, serta 1 lagi pertemuan remedial. Tiap pertemuan tersebut guru dapat menyiapkan modul berbasis video yang disertai uraian materi, soal latihan, tugas, serta fitur chat maupun Vicon.
Menu Vicon ini menyatu dengan modul pembelajaran yang berupa LCMS (learning content management system) tersebut sehingga memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan manajemen pembelajaran seperti ini maka proses pembelajaran menjadi terprogram. Soal (try-out) UTS dan UAS telah di generate secara otomatis dan acak oleh sistem, penialaian juga otomatis sehingga guru tidak perlu repot menyiapkan soal try-out ujian. Siawa dapat langsung melihat nilai ujian secara real-time dan bagi yang nilainya di bawah rata-rata secara otomatis pula akana mendapatkan menu ujian remedial. Guru sangat dimudahkan lagi karena dapat memonitor grafik perkembangan siswa secara real-time juga sehingga bisa melakukan penelitian tindakan kelas yang cukup akurat serta memberikan treatment tugas yang berbeda kepada beberapa siswa yang lebih butuh perhatian.
Inilah sebuah teknologi yang telah dikembangkan oleh TV Sekolah dengan alamat web tvsekolah.id, sebuah platform pembelajaran asyik yang disamping menyediakan LCMS juga menyediakan channel TV streaming untuk semua sekolah. Dengan TV streaming ini tiap sekolah dapat mengekspose keseruan-keseruan di sekolahnya berupa program-program ekstrakurikuler dan kegiatan lainnya di layar tv yang dapat ditonton oleh semua siswa dan orang tua, bahkan masyarakat di seluruh dunia. TV Sekolah adalah wahana belajar dan berkreasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H