Surakarta, 28 September 2024 – Sanggar Ranah Minang Surakarta berhasil menggelar kegiatan pengabdian masyarakat melalui program pelatihan Talempong Pacik pada bulan September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni musik tradisional Minangkabau, khususnya instrumen talempong, serta mengoptimalkan fungsinya dalam mendukung berbagai bentuk seni pertunjukan tradisional.
Dengan mengusung tema "Optimalisasi Daya Guna Pertunjukan Melalui Pelatihan Talempong Pacik pada Sanggar Ranah Minang Surakarta", kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan Talempong Pacik sebagai elemen yang lebih dinamis dan relevan di dunia pertunjukan seni masa kini. Selama pelatihan, peserta yang terdiri dari pemuda dan anggota sanggar dibimbing oleh para ahli seni dari ISI Surakarta dalam mempelajari teknik dasar hingga lanjutan dalam memainkan talempong. Selain itu, mereka juga mendapatkan pemahaman mengenai nilai filosofis dan sejarah budaya Minangkabau yang terkandung dalam musik talempong.
"Kami berharap pelatihan ini dapat memperkaya pengalaman peserta sekaligus memperkuat identitas budaya mereka, terutama di tengah tantangan globalisasi yang makin kuat," ungkap ketua Sanggar Ranah Minang Surakarta, Iwan. "Dengan belajar Talempong Pacik, peserta tidak hanya menguasai teknik bermain alat musik tradisional, tetapi juga memupuk kecintaan terhadap warisan budaya leluhur yang sangat berharga."
Salah satu fokus dari pelatihan ini adalah integrasi Talempong Pacik dalam pertunjukan tari Minangkabau, seperti Tari Piring dan Tari Pasambahan. Para peserta berlatih menciptakan kolaborasi harmonis antara musik talempong dan gerakan tari, sehingga menghasilkan pertunjukan yang lebih atraktif dan mampu memikat penonton. Inovasi ini mendapat sambutan positif dari para penonton yang hadir dalam acara pertunjukan akhir, di mana peserta menampilkan hasil pelatihan mereka dengan memadukan musik talempong dan tarian Minang yang energik dan penuh makna.
Program pelatihan Talempong Pacik ini diharapkan dapat berkelanjutan di masa depan, dengan rencana untuk mengadakan pelatihan rutin dan kolaborasi dengan komunitas seni lainnya. Sanggar Ranah Minang Surakarta juga membuka pintu bagi generasi muda di luar komunitas Minangkabau untuk belajar dan terlibat dalam pengembangan seni talempong. Dengan upaya ini, diharapkan seni Talempong Pacik tidak hanya lestari, tetapi juga memiliki daya tarik yang kuat bagi masyarakat luas, khususnya di kalangan generasi muda.
Diharapkan, melalui program seperti ini, seni musik tradisional Minangkabau dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat, sehingga tidak hanya dikenal sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai bagian yang aktif dari kehidupan budaya masyarakat Surakarta. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, Talempong Pacik diyakini dapat menjadi bagian penting dalam memperkaya khazanah seni tradisional Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H