Mohon tunggu...
Sigit Priyadi
Sigit Priyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Padang rumput hijau, sepi, bersih, sapi merumput, segar, windmill, tubuh basah oleh keringat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Victory March di Kremlin, Rusia, Kalahkan Victory Day di Paris

12 Mei 2015   05:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perayaan kemenangan tentara Sekutu melawan tentara Jerman dalam Perang Eropa (Perang Dunia ke-2), selalu diadakan secara besar-besaran. Dua perayaan yang hingga kini masih tetap digelar secara kolosal adalah: Peristiwa kekalahan pasukan pendudukan Jerman di Perancis dan peristiwa kekalahan pasukan Jerman di Rusia.

Dua perayaan yang diadkan di Paris dan Moskwa itu selalu ditandai oleh parade militer besar-besaran oleh angkatan bersenjata kedua negara itu. Dalam kesempatan itu kedua negara tersebut akan mengerahkan semua jenis ranpur terbaru yang dimilikinya. Perancis akan menampilkan tank MBT 'Lectrec' serta kendaraan-kendaraan tempur miliknya yang bertonase ringan. Tak ketinggalan pesawat-pesawat tempur generasi lama juga dihadirkan untuk menghiasi angkasa di atas Paris, tepatnya di ruas jalan utama menuju ke 'Gerbang kemenangan' ('Arc de Triumph'). Yaitu: Mirage, Sepecat Jaguar, serta tim pesawat aerobatic yang menyemburkan asap tiga warna sesuai warna bendera Perancis. Defile pasukan angkatan darat Perancis juga tampil meyakinkan dalam barisan. Tak pernah ketinggalan adalah hadirnya pasukan Legiun asing Perancis yang memilki sejarah terkenal dalam berbagai medan pertempuran.

Tak mau ketinggalan dengan kehebatan parade militer Perancis, penguasa Uni Soviet (kini bernama Rusia) juga selalu melakukan perayaan besar-besaran dalam memperingati keberhasilannya mengusir tentara Jerman. Rusia seakan-akan ingin menyatakan diri bahwa kemenangan yang dicapai oleh tentaranya, yakni : Tentara Merah ('Red Army') saat bertempur melawan Jerman di wilayah luas bersalju, merupakan perjuangan penuh patriotic. Pasukan Jerman yang hendak menguasai Moskwa, gagal total setelah dihadang cuaca dingin dan salju tebal. Sementara itu di Leningrad, pasukan Jerman akhirnya dipukul mundur oleh ribuan tentara Soviet yang rata-rata berusia muda.

Rusia seolah-olah ingin menunjukkan bahwa perlawanan pasukannya dilakukan secara mandiri, total, dan habis-habisan, dengan segenap kekuatan yang ada. Tak bisa dipungkiri juga bahwa peralatan tempur berupa tank dan pesawat tempur Soviet saat itu ternyata dapat mengimbangi kehebatan pesawat tempur dan panser-panser Jerman.

[caption id="attachment_383158" align="aligncenter" width="483" caption="Konvoi MBT Rusia (sumber :RT Today)"][/caption]

[caption id="attachment_383159" align="aligncenter" width="483" caption="Pahlawan Rusia: T-34 (sumber: RT Today)."]

143138373086986617
143138373086986617
[/caption]

[caption id="attachment_383160" align="aligncenter" width="483" caption="Tim aerobatik Rusia menggunakan pesawat Sukhoi (sumber: RT Today)."]

14313837741098978311
14313837741098978311
[/caption]

14313838641886815968
14313838641886815968

[caption id="attachment_383162" align="aligncenter" width="483" caption="Fighter-fighter Rusia. Sukhoi dan MIG."]

14313839061809725506
14313839061809725506
[/caption]

Kemenangan Soviet tidak bisa dilepaskan dari peranan tank tempur T-34 yang diluar dugaan dapat memberikan perlawanan secara lincah terhadap panser  Jerman, yakni: Tiger' dan 'Phanter'.

Seperti tradisi yang sudah berlangsung setiap tahun (tepatnya pada bulan Mei), maka pada hari Sabtu, tanggal 9 Mei 2015 yang lalu,  diadakan lagi perayaan 'Victory march' kemenangan atas tentara Jerman, dengan mengadakan parade militer besar-besaran. Sejumlah pasukan dari beberapa negara diundang secara khusus untuk ikut serta menyemarakkan parade kemenangan tersebut. Kepala negara dari Cina juga ikut serta duduk di panggung kehormatan mendampingi Presiden Vladimir Putin. Maklum saja, pada tahun ini perayaan hari kemenangan telah mencapai usia 70 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun