Mohon tunggu...
Sigit Priyadi
Sigit Priyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Padang rumput hijau, sepi, bersih, sapi merumput, segar, windmill, tubuh basah oleh keringat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sukhoi Melintas Rendah di Kawasan Malioboro

3 Maret 2015   20:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:13 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu pagi, 1 Maret 2015, saya dikejutkan oleh dua pesawat Sukhoi yang terbang rendah di angkasa Jogja. Aksi demonstrative tersebut  saya lihat seusai berbelanja mainan anak-anak di sebuah toko yang terletak di jalan Bhayangkara, beberapa meter sebelum Stasiun Tugu, Jogja. Terus-terang saya sangat kaget melihat kedua pesawat burusergap milik TNI AU itu terbang rendah  berdampingan  dengan posisi satu pesawat terbang miring membentuk sudut 90 derajat terhadap permukaan bumi.

Ketakjuban saya semakin bertambah tatkala kedua pesawat buatan Rusia itu melintas dengan kecepatan rendah, namun tidak meninggalkan efek bunyi suara desingan, sebagaimana lazimnya bila sebuah pesawat tempur jet supersonic terbang rendah.

Saat itu saya baru saja keluar dari toko sambil menenteng mainan miniature kereta api untuk oleh-oleh bagi si bungsu. Sambil menggantungkan bungkusan di stang sepeda. Tiba-tiba di ujung utara jalan saya melihat kedua pesawat itu sekonyong-konyong muncul dalam ketinggian hanya beberapa meter di atas permukaan bangunan. Sosok Sukhoi yang 'bongsor' jelas meninggalkan kesan menggetarkan. Entahlah, dalam rangka misi apakah kedua pesawat tempur terbaru milik TNI AU itu terbang 'fly pass' di langit Jogja yang saat itu sedang diliputi mendhung tebal (?). Mungkin kedua pilot pesawat itu sengaja menerbangkan pesawatnya dalam ketinggian hanya beberapa meter di atas tanah untuk menghindari mendhung tebal di angkasa, kawasan Malioboro.

Masih diliputi rasa penasaran, saya lalu menggenjot sepeda jengki tua menuju ke arah stasiun Tugu lalu menyusuri jalan Pasar Kembang, menuju ke arah jembatan 'Kewek', kawasan Kotabaru, untuk mencari tempat yang agak lapang guna melihat kedua burung besi itu bila melakukan terbang lintas sekali lagi. Namun ternyata pesawat Sukhoi hanya sempat saya lihat dua kali terbang lintas kembali, yaitu saat memutar di kejauhan, yaitu di atas gedung kompleks seminari, di kawasan Kotabaru. Sementara itu saya masih menggenjot sepeda di turunan Jembatan 'Kewek', dibawah jalur rel KA.

Sebagaimana diketahui, markas burung-burung besi 'Sukhoi', berada di luar Jawa. Jogja hanya menjadi tempat pendidikan para pilot pemula, yaitu di Lanud Adi Sucipto. Oleh karena itu kemunculan dua Sukhoi di angkasa Jogja, kemarin menjadi kejutan bagi saya. Apalagi mereka terbang sangat rendah.

Bila mengamati berita tentang rencana hukuman mati bagi dua narapidana asal Australia, maka bisa jadi aksi-aksi kedua pesawat tempur Sukhoi tersebut, menjadi semacam kesiagaan pilot-pilot TNI AU sekaligus untuk menunjukkan bahwa Indonesia kini benar-benar hadir dan mempertegas komitmennya untuk menjaga kedaulatan NKRI dalam segala aspek.

3 Maret 2015.

activate javascript

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun