Presiden Jokowi melakukan kunjungan pertama kalinya ke luar negeri setelah dilantik sebagai Presiden. Tampak dalam foto, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Iriana menuruni tangga pesawat Kepresidenan. Presiden memakai kain batik lengan panjang, sedangkan Ibu Negara memakai kebaya dengan pasangan kain batik. Keduanya terlihat menuruni tangga pesawat, menuju ke lantai landasan.
Dalam foto juga terlihat sejumlah tentara Tiongkok yang menyambut kedatangan Presiden Jokowi, sedang berdiri tegap dengan posisi penghormatan penuh. Tampak pula sebuah sedan limousine kepresidenan berwarna hitam yang disiapkan untuk menjemput Presiden Jokowi dan ibu negara.
Inilah perjalanan pertama kali bagi Presiden Jokowi keluar negeri dalam rangka tugas untuk menghadiri KTT APEC di Tiongkok.
Moment kunjungan kenegaraan seorang Presiden ke sejumlah negara merupakan peristiwa yang selalu menarik untuk diikuti. Presiden Indonesia selalu mendapat penghormatan besar ketika berkunjung ke sejumlah negara. Pemeriksaan pasukan penyambut oleh Presiden beserta Kepala Negara tuan rumah disertai dengan penyajian lagu Kebangsaan kedua Negara oleh kelompok musik militer seolah-olah menjadi symbol bahwa tamu negara merupakan sosok yang sangat dihormati.
Bagi Presiden Jokowi hal ini menjadi penegasan bahwa namanya yang telah mendunia sejak masih menjabat sebagai Kepala Daerah kini telah mendapat tempat tersendiri di kalangan para pemimpin dunia. Siapa yang menyangka bahwa seorang yang berpenampilan sederhana itu kini telah duduk sejajar dengan para Presiden dari negara-negara raksasa ekonomi dunia, yaitu: Jepang, Russia, Amerika Serikat, Tiongkok, Australia, dll.
Bila pada era Presiden pertama dulu, ajang kunjungan ke luar negeri adalah untuk membicarakan tentang persoalan politik, perjuangan negara-negara yang tertindas karena kolonialisme, dan masalah pertentangan dua negara besar yang berbeda ideology, maka pada masa kini Presiden Jokowi harus berjuang keras mengangkat harkat dan martabat Indonesia dalam situasi kompetisi ekonomi, teknologi, dan perdagangan bebas dunia, yang semakin keras. Warisan hutang yang sangat besar menjadi beban yang harus dikurangi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat atas kehidupan ekonominya. Tampaknya Presiden Jokowi telah jadi tumpuan besar seluruh rakyat Indonesia agar dapat mengubah keadaan menjadi semakin baik.
Meskipun namanya belum 'sebesar' nama Presiden Sukarno, namun kepopulerannya sebagai Kepala Daerah yang efisien, cepat, dan pekerja keras, pasti akan dipandang secara positif oleh para mitranya dalam organisasi APEC. Dibawah kepemimpinannya, Indoensia pada masa mendatang akan tumbuh menjadi negara yang mandiri, kuat ekonominya, dan mampu membangkitkan semangat rakyatnya untuk bekerja lebih produktif.
Pada saatnya nanti, bila Presiden Jokowi berkesempatan melakukan kunjungan kenegaraan ke 'Negara-negara Dunia ke-3'di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, nama Jokowi akan disejajarkan dengan Presiden Sukarno, sebagai Presiden yang berhasil membuat Indonesia berdaulat dalam bidang pangan, perikanan, energi, dan berhasil dalam membentuk karakter Bangsa Indonesia sejati.
10 November 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H