Mohon tunggu...
Sigit Priyadi
Sigit Priyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Padang rumput hijau, sepi, bersih, sapi merumput, segar, windmill, tubuh basah oleh keringat.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Plesiran Murah Pada H+3 Lebaran

19 Juli 2015   13:47 Diperbarui: 19 Juli 2015   13:58 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran H+3 merupakan saat untuk piknik, plesiran, bersama keluarga maupun tetangga sekitar. Keceriaan Lebaran masih terlihat saat saya keluar rumah untuk melihat-lihat suasana perkampungan, sambil mengayuh sepeda, pagi ini. Sejumlah warga bersama-sama menumpang mobil pick up untuk bepergian ke tempat-tempat wisata sesuai keinginan bersama. Untuk menahan cuaca panas menyengat, pada bak pick up diberi tambahan ‘atap’ berupa tenda plastic.

Tak mau ketinggalan, sesampai di rumah usai bersepeda, saya mengajak istri dan anak saya terkecil untuk pergi berwisata. Kami bersepakat untuk pergi ke kolam renang dan kolam permainan yang terletak tidak jauh dari rumah ( di kawasan Perumahan Citra Indah, Jonggol). Saya berpikir buat apa harus pergi ke tempat yang jauh, misalnya ke Kebon Binatang Ragunan, atau ke Ancol, sementara dalam siaran televise situasinya terpantau padat. Perjalanan menuju ke obyek wisata tersebut juga pasti lebih lama dan menyiksa karena kemacetan lalu-lintas di jalan.

Pukul 10, kami berangkat menggunakan sepeda motor. Jarak menuju ke kolam renang dan kolam permainan hanya 4 kilometer. Sesampainya di lokasi, kami membayar parker motor sebesar 5 ribu rupiah. Saya langsung tertegun melihat ratusan sepeda motor terparkir secara berlapis. ‘Alamak (!)’. Puluhan mobil juga berjajar rapi. Sejumlah pengunjung tampak duduk bersila di pelataran parker sambil makan bekal nasi. Sambil berjalan menuju ke pintu utama saya merasa tidak ada gunanya masuk ke dalam area kolam renang. Pengunjung yang membludak sepert itu pasti akan memenuhi setiap jengkal area kolam maupun tempat-tempat duduk yang berada di tepiannya. Jangankan membayangkan suasana di dalam area kolam, suasana antrian untuk membeli tiket sekalipun juga sangat padat. Kami bertiga langsung balik arah. Percuma saja untuk memperoleh kesenangan bermain-main air. Akhirnya istri saya memutuskan untuk kembali pulang. Sebagai gantinya kami mengajak si kecil untuk naik kuda dan komidi putar yang berada di area terdepan Perumahan, persis di samping lapangan sepakbola milik Perumahan Citra Indah.

 

Suasana di tanah kososng dekat lapangan sepakbola itu tampak ramai. Sejumlah kuda disewakan untuk dinaiki pengunjung yang berminat. Anak saya langsung tertarik, selanjutnya naik mengelilingi lapangan rumput sepakbola. Sekali putar membayar 15 ribu rupiah. Belum puas naik kuda, kami bertiga juga naik delman yang dihela oleh seekor kuda, menyususri jalan utama yang baru saja dilapis aspal hotmix sejauh 1 kilometer PP. Bertiga kami membayar 30 ribu (10 ribu/ orang). Sejumalh permainan anak-anak juga dicoba anak saya. Sambil menunggui anak, saya mengamati para pedagang yang berjualan makanan dan barang di dalam area. Para pedagang itu berjualan pakaian, makanan/ minuman, batu akik, sandal plastic, bakso urat, mie ayam, es dawet, ketoprak, dll. Pengunjung, kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak.

Pukul 11.30, kami akhiri plesir lebaran di tempat pasar kaget Citra Indah, selanjutnya kami pulang. Ketika kami sampai di jalan raya Cileungsi – Jonggol, tepat di depan gerbang pintu masuk Perumahan Citra Indah, terlihat antrean kendaraan memadati jalan, arah ke Jonggol. Panas terik matahari siang tadi membuat kami ingin cepat-cepat segera sampai di rumah dan tidur siang.

Minggu, 19 Juli 2015.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun