Mohon tunggu...
Sigit Priyadi
Sigit Priyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Padang rumput hijau, sepi, bersih, sapi merumput, segar, windmill, tubuh basah oleh keringat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

'Membidik' Dua F-16, di Langit Cibinong

15 April 2015   21:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul 11.00, menjelang istirahat, saya kembali terusik dengan suara mesin jet pesawat tempur yang melintas di angkasa atas pabrik, di Cibinong. Belum lama usai deru mesin pesawat tempur TNI AU meramaikan angkasa Cibinong ketika melakukan pemanasan terbang menjelang HUT TNI AU, tanggal 9 April yang lalu, kini saya kembali tergoda untuk melongok melalui jendela berulang kali, meskipun pesawat-pessawat itu hanya terlihat kecil, jauh di ketinggian.

Siang ini, saat melangkah keluar dari area pabrik, tampak ada dua pesawat yang terbang memutar di kejauhan. Saya perhatikan lalu mencoba menebak-nebak 'jenis pesawat tersebut'. Agak ragu-ragu untuk menebak. Apakah keduanya merupakan 'Sukhoi' ataukah F-5E 'Tiger'. Saya mencoba memperhatikan 'posisi sirip tegak ekornya'. Namun hingga pesawat itu hilang ditelan awan, saya masih belum bisa memastikan 'apakah sirip pesawat itu dua buah (identitas pesawat Sukhoi) ataukah satu buah (identitas F-5E 'Tiger' atau F-16 'Fighting Falcon').

Ketika saya kembali ke tempat kerja pada pukul 13.00, bunyi pesawat yang melintas tidak terdengar lagi hingga pukul 15.00.

Namun ketika saya berjalan kaki menuju ke mesjid untuk sholat Ashar, saya kembali mendengar bunyi suara mesin jet mendesing di angkasa. Kali ini kedua pesawat itu terbang tidak terlampau tinggi, sehingga saya masih bisa melihat siluette bentuknya dari bawah. Bagian lambungnya berwarna keabu-abuan. Saya masih belum bisa memastikan identitasnya. Kini kemungkinan itu hanya ada dua, yakni F-5E dan F-16.

Sekilas saya menebak dalam hati bahwa keduanya adalah F-5E 'Tiger'. Ada segumpal kekaguman mengingat kedua pesawat tempur itu sudah berkategori tua untuk mengudara, namun 'ternyata saya melihat langsung dengan mata kepala saya bahwa keduanya melintas di atas kepala saya saat ini'. Barangkali ini merupakan penerbangan terakhirnya untuk selanjutnya akan di 'grounded', masuk ke museum Dirgantara di Jogja sebagaimana F-4 'Skyhawk' yang 'parkir selamanya di pelataran museum tersebut.

Usai sholat saya berjalan kaki kembali ke kantor. Sebelum masuk ke ruang produksi, saya berhenti sejenak di luar, sambil bersiap-siap membidik pesawat buru sergap itu dengan kamera ponsel Nokia yang telah siap di tangan kanan saya. 'Siapa tahu kedua burung besi tersebut kembali memutar di atas kepala saya'. Ternyata memang benar.... Kedua pesawat itu kembali terbang melintas di angkasa, tepat di depan saya. Suara mesin jet yang sayup-sayup bersamaan dengan melintasnya pesawat, agak terlambat saya antisipasi.  Pada detik-detik yang menentukan, ternyata kamera yang hendak saya gunakan 'membidik' pesawat masih dalam posisi 'pasif' dengan tulisan 'kamera siap', dengan pilihan 'lanjutkan' atau 'tidak'. Buru-buru saya memencet tombol 'lanjutkan' dengan tangan geragapan. Akhirnya dalam sepersekian detik tombol saya pencet. Sekeika itu saya merasa gagal mengabadikan pesawat yang terbang dalam kecepatan pelan. Saya merasa kehilangan moment berharga yang telah saya tunggu sekitar 5 menit.

[caption id="attachment_378507" align="aligncenter" width="512" caption="Setitik noktah hitam di langit kelabu (foto asli)"][/caption]

[caption id="attachment_378508" align="aligncenter" width="512" caption="F-16 "]

14291076362037959452
14291076362037959452
[/caption]

Dengan perasaan ragu atas hasil pemotretan saya lalu membuka foto dari ponsel. Ternyata dalam foto saya hanya terlihat angkasa yang bersih dan sepotong bagian atas atap bangunan pabrik. Namun setelah saya amati dengan seksama, terlihat ada sebuah titik hitam di awan kelabu, dalam foto saya. Setelah saya perbesar (zoom), saya terkejut sebab ternyata bintik hitam itu ternyata adalah sosok pesawat yang terekam dengan cukup jelas. Beberapa saat kemudian saya menyadari bahwa pesawat yang berulang-ulang melintas di atas angkasa Cibinong itu, adalah: F-16, 'Fighting Falcon.

Bagi saya F-16 adalah pesawat yang memiliki bentuk indah. Meskipun TNI AU telah menggunakan pesawat itu selama puluhan tahun, namun 'wibawa' dan kesan 'strike'-nya masih tetap terlihat. Maklumlah pesawat itu dibeli pada jaman Orba yang sangat kental dengan nuansa militer. Apalagi saat itu, F-16 berhasil dipilih setelah bersaing ketat dengan 'Mirage 2000' buatan Perancis, dalam AIrshow 1986, di Kemayoran.

Kali ini misi kedua penempur buru sergap F-16 melintas berulang-ulang di atas Cibinong dan Jakarta mungkin untuk menunjukkan kesiapan TNI AU dalam pengamanan Peringatan Konferensi Asia Afrika yang akan dilangsungkan pekan mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun