Mohon tunggu...
Sigit Priyadi
Sigit Priyadi Mohon Tunggu...

Padang rumput hijau, sepi, bersih, sapi merumput, segar, windmill, tubuh basah oleh keringat.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Bunyi Seruling adalah: 'Mung' (!).

18 Januari 2014   16:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:42 2385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Mas Gareng dan mbak pesinden bermain tebak-tebakkan dalam acara perhelatan atau hajatan sunatan, dalam tayangan VCD bus malam yang sedang saya naiki. Bus malam yang sedang melaju menuju ke Jogja, setelah keluar dari terminal bus Purworejo itu memang dilengkapi dengan pemutar VCD dan tentu saja kursi duduk yang dapat disetel kemiringannya.

Mas Gareng melontarkan pertanyaan (dalam bahasa Jawa): " Bagaimanakah bunyi alat musik kendang?".

"Bunyi kendang ketika ditabuh, adalah: plak tung plak tung plak!", jawab mbak pesinden.

"Betul! Kalau bunyi bunyi 'gong'?".

"Dhung...dhung...!".

"Lalu, bagaimanakah bunyi 'seruling'?".

"Thulat... thulit....!".

"Salah ! Bukan begitu bunyi seruling!", mas Gareng menjawab sambil menoleh kepada mbak pesinden.

Mbak pesinden mulai bingung. "Seruling itu bunyinya dari dulu 'thulat...thulit...', mas Gareng".

"Dudu! (bukan!). Suling kuwi unine: 'mung'! (seruling, bunyinya, adalah: 'mung')". Mas Gareng lalu melanjutkan penjelasannya: "Coba rungokna tembang 'Gambang Suling': 'Gambang suling, ngumandang swarane..... Thulat-thulit, kepenak unine... U...unine 'MUNG' !". Tangan mas Gareng bergerak seolah-olah menegaskan. Muka mbak pesinden langsung melongo mendengar penjelasan mas Gareng.

"Hahahaha !!", saya menahan tawa di tempat duduk bus malam yang sedang saya naiki. Asem tenan... ternyata mas Gareng memelintir kata 'mung' di syair tembang 'Gambang Suling' yang sebenarnya merupakan rangkaian kalimat yang belum tuntas. Adapun syair lengkap dari tembang 'Gambang Suling, adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun