Perasaan cemburu kakak kepada adiknya kadang-kadang masih terjadi pada anak-anak. Hal itu pula yang saya ketahui setelah membaca surat-surat Ica, anak saya kepada Ibunya. Surat tulisan tangan itu saya baca setelah terjadi drama saling memberikan surat antara Ica dan istri saya, pada hari Rabu malam kemarin.
Peristiwa sore itu bermula dari perintah istri saya kepada Ica untuk melaksanakan kewajiban Sholat Maghrib. Setelah berulang kali perintah itu tidak digubris, akhirnya istri saya diam dan mengajak si bungsu (adik Ica) masuk ke kamar untuk bergurau, meninggalkan Ica yang masih asyik menonton TV.
Merasa dirinya diabaikan, Ica lalu menulis surat. Saya yang kebetulan juga berada di dalam kamar, ikut mengetahui adegan penyerahan 'surat protes' oleh Ica kepada ibunya. Istri saya kemudain juga membalas surat tersebut di lembar kertas yang sama. Begitulah saling menyerahkan surat terjadi berulang kali. Saya tidak mau ikut campur.
Berikut ini adalah kutipan tulisan tangan isi surat antara mereka berdua:
Surat dari Ica:
Ica
Nda, bisa nggak sih jadi orang tua yang baik? Biar anaknya nurut, makanya dengan cara halus dan nonton TV !!!
Kalo orang tua mengajari anak dengan cara kasar maka anak akan lebih nakal lagi.
Tolong dimengerti (hurufnya sengaja dibuat besar).
Maaf kalo kata-kata saya kurang mengenakkan.
Jawab di belakang (maksudnya jawabannya ditulis di bagian belakang lembar kertas). Mohon kasih ke kamar, dan jangan kasih tau ayah !!!!