Mohon tunggu...
Sigit Priyadi
Sigit Priyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Padang rumput hijau, sepi, bersih, sapi merumput, segar, windmill, tubuh basah oleh keringat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Jalur 'Puncak', Kawasan dengan Keanekaragaman Komoditas

5 September 2014   05:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:34 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puncak, dari waktu ke waktu tampak semakin padat, semakin ramai, semakin bervariasi. Bila dulu hanya diisi dengan bangunan villa berdinding kayu dengan atap sirap atau seng, kini telah dipenuhi oleh bangunan berarsitektur modern minimalis yang berfungsi sebagai toko pakaian, hotel, maupun restaurant. Jalan raya yang dulu terasa lengang kini sangat padat oleh mobil dan motor wisatawan dari Jakarta, sehingga harus dilakukan penggiliran untuk melintas. Pekebunan teh yang dulu masih bisa dinikmati saat melintasi jalan, kini telah tertutup oleh warung-warung kecil.

3 September 2014.

activate javascript

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun