Kunjungan ke teman lama di Bandung berakhir. Tentu saja persahabatan belum berakhir. Sahabat buat selamanya. Kira-kira begitulah isi daripada hatiku saat ini. Berlebihan agaknya. Dua hari di Bandung merupakan pengalaman menarik. Tentu saja pengalaman itu tak akan ku dapatkan kalau aku ke Bandung dalam tugas kantor yang sering membuatku letih tapi ga puas. Dan ini berlaku tidak hanya tugas di sekitar Jakarta dan Bandung tapi juga d tempat lain. Hal pertama yang kutemui ketika makan malam di sekitaran ITB adalah pengamen. Bukan hal yang luar biasa menemui pengamen atau musisi jalanan kata Kla Project dalam salah satu lirik lagunya "Yogyakarta". Di kota lain juga banyak pengamen serupa. Bukan untuk mendeskritkan atau meminggirkan profesi musisi jalanan. Namun ada yang menarik dari karakter mereka. Entah hanya malam itu atau memang demikian adanya, pengamen di sekitar Bandung berbeda dengan di tempat lain. Mereka mendatangi satu per satu calon donatur yang sedang menikmati makan malam atau sekedar nongkrong. Jika anda waktu itu tidak berniat untuk menyumbangkan sedikit atau banyak rezeki anda, begitu mereka datang jangan dibarkan berlama-lama menyanyi, sampaikan jika anda tidak akan memberi. Ini sikap sportif yang cukup sopan rupanya disini. Namun jika anda tidak melakukannya pengamen tersebut akan terus bernyanyi sampai anda akan merogoh uang dari saku anda.
![pengamen](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/557e5ddd24a9d592428b4568.jpeg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI