Mohon tunggu...
Sigit R
Sigit R Mohon Tunggu... Freelancer - masjid lurus, belok kiri gang kedua

Pedagang tanaman hias, menulis di waktu senggang, prefer dari teh daripada kopi, tinggal di Batam

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Gagasan INSANI untuk Pemerataan Pendidikan di Kepri

7 Desember 2020   13:28 Diperbarui: 7 Desember 2020   13:30 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sektor pendidikan jadi prioritas yang akan dilakukan pasangan Isdianto-Suryani (INSANI) dalam masa pemerintahannya jika terpilih dalam Pilkada Kepri 9 Desember ini.

Di sektor pendidikan, INSANI akan menjamin ketersediaan pendikan gratis hingga tingkat SLTA di sekolah negeri dan memberi subsidi pendidikan untuk sekolah swasta. Tak hanya itu, ISANI juga akan memberikan beasiswa untuk anak Kepri berprestasi.

INSANI juga akan mendorong penguatan pendidikan karakter untuk membangun SDM Unggul dan berahlak mulia, pelestarian budaya melayu untuk menegaskan Kepri sebagai bunda tanah melayu dan memajukan sektor pendidikan informal dengan mendirikan sejumlah BLK (Balai Latihan Kerja) untuk menjamin kualitas tenaga kerja lokal.

Sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan cita-cita luhur bangsa Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pendidikan gratis hingga tingkat SLTA dan memberi subsidi bagi siswa di sekolah swasta bisa dikatakan sebagai salah satu upaya INSANI untuk turut mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas adalah modal utama untuk mencapai kemakmuran dan kemajuan suatu negara dan wilayah.

Niatan INSANI untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan subsidi pendidikan bagi sekolah-sekolah swasta sangat layak diapresiasi. Sejauh ini, bagi sebagian besar kalangan, masuk ke sekolah swasta adalah prioritas kedua. 

Salah satu alasan terbesarnya adalah soal biaya.
Adanya subsidi bagi sekolah swasta tentu akan melegakan orangtua para calon siswa. Paling tidak satu masalah, yakni soal biaya sudah terselesaikan. Mereka tidak perlu "iri" pada siswa di sekolah negeri yang tidak dipungut biaya.

Yang jadi pertanyaan selanjutnya, adalah berapa besaran, skema penyaluran, dan siapa yang menerima subsidi?
Namanya subsidi, dalam pandangan saya tentu saja diberikan pada warga tidak mampu. Orang-orang berduit yang menyekolahkan anaknya di sekolah swasta berbiaya tinggi tentu saja kurang arif jika menerima subsidi pendidikan tersebut.

Apa yang digagas INSANI itu bisa dikatakan sebagai upaya kepala daerah untuk menciptakan pemerataan pendidikan di segala lapisan. Banyak cerita anak putus sekolah karena kondisi ekonomi. Nah cerita itulah yang harus dihentikan agar jangan sampai terulang.

Bukan hanya soal pemerataan pendidikan, namun gagasan INSANI juga terkait dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Lho kok bisa?

Mengutip penyataan Isdianto, ia tidak ingin ada sekolah yang tutup karena kekurangan murid. Jika sekolah sampai tutup, tentu saja akan ada guru dan staf di sekolah tersebut kehilangan pekerjaan. Belum lagi mereka yang menggantungkan hidup dari kehidupan sekolah tersebut, kantin ataupun penjual makanan yang biasa dibeli siswa misalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun