Niat dan komitmen merupakan bahan baku motivasi. Jika keduanya lemah, maka kita akan dengan mudah kehilangan motivasi dan pijakan jika suatu waktu dihadapkan dengan kendala dalam menulis skripsi.Â
Niat dan komitmen yang kuat dapat menjaga kita untuk tetap pada track yang seharusnya.Â
Niat dan komitmen yang tidak kuat membuat kita rentan terjangkit virus malas. Kita menjadi gemar menunda-nunda pekerjaan.Â
Bagian skripsi yang semestinya dapat kita selesaikan dalam satu hari, molor menjadi berhari-hari. Belum lagi jika dosen pembimbing masih menyuruh untuk revisi.Â
Penyakit malas semakin luas menjalar, kita jadi malas untuk bimbingan. Banyak mahasiswa yang tiba-tiba ghosting karena hal ini.
Terlalu Idealis
Ingin skripsi kita bagus itu baik. Tapi, jika keinginan itu kita pegang dengan kaku dan menyebabkan kita tidak lagi fleksibel, maka justru akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri. D
alam hidup ini, tidak semua harapan sesuai dengan kenyataan. Banyak mahasiswa yang molor lulusnya gara-gara soal ini.Â
Pada saat mengerjakan skripsi, mereka terlalu idealis dan lupa bahwa skripsi sebenarnya hanyalah syarat untuk menyelesaikan studi.Â
Kadang ada juga yang ide penelitiannya tidak sejalan dengan dosen pembimbing, tapi masih saja kekeuh mempertahankan ide itu. Dosen akan menganggap mahasiswa ini sulit atau enggan untuk dibimbing.
Jika ingin skripsi bagus, tidak ada jalan lain kecuali menguasai metode, sistematika, dan bahan-bahan lain yang diperlukan dalam proses penulisannya. Hasil yang bagus hanya bisa didapat dari proses yang bagus pula. Nah, proses penulisan skripsi yang bagus bisa terwujud jika kita sudah siap dengan semua bahannya.