Kapan ‘Breakout Trading’ Efektif?

Sudah hampir sebulan kami amati GBPUSD – yang sejak pertengahan 2013 lalu cukup laris manis sehingga mengangkat harganya ke puncak tertinggi sekitar 5 tahun di 1.6822 (17 Februari 2014).

Kalau Anda sedang berharap-harap cemas, tidak tenang dan gelisah menanti keputusan FOMC (01.00 WIB nanti malam) dan komentar Janet Yellen, pimpinan baru bank sentral AS pengganti Ben Bernanke, pada 01.30 WIB juga nanti malam, maka berikut ada sedikit intermezzo yang mungkin bisa sedikit menghibur…

A: (dengan nada bercanda bertanya) Kenapa sih lihatin monitor terus, mata melotot, gak kedip-kedip, pake senyum-senyum lagi? Lagi liat apaan, napsu banget kayaknya?

B: (udah tau pertanyaan becanda.. ehh.. malah direspon) Sexy banget nih bro… Napsu gw… tapi gw lagi kenalan dulu nih, kayaknya bisa bikin gw kaya… khan ada peribahasanya, tak kenal maka tak sayang…. (sambil melototin grafik … #$@???)…

A: (?#*@??... udah gila nih orang… sambil kabur)

OK, berikutnya kami akan sajikan gambar, mungkin bisa bikin anda melotot tak berkedip dan tergoda atau napsu…??

Tapi ini adalah 2 grafik (interval daily)GBPUSD yang akan kami perlihatkan di sini. (Mudah-mudahan tidak dianggap gila… :D)

Dan sesuai temanya adalah mengenai breakout dan sekali lagi kami hanya menyajikan pola trading dengan contoh berjalan (potensial akan terjadi, atau istilah kerennya forward-testing), dan bukan contoh yang sudah terjadi (back-testing).

Courtesy of DIVO SmarTrader EC @ 2014

Mengapa kami memperhatikan GBPUSD, karena ingin mengetahui sampai dimana kenaikan yang cukup signifikan tersebut dan bagaimana terjadi ‘reversal’.

Kami mencoba sama sekali tidak menggunakan indikator untuk menentukan ini, melainkan hanya pada price-action dan pola-pola yang menyertainya.

Pada grafik di atas, kami coba membuat pivot line yang menurut dugaan kami akan menjadi ‘garis pertempuran’ antara buyer dan seller, jika harga bertahan di atas garis tersebut maka buyer masih berkuasa, jika harga terdesak dan bertahan di bawah garis tersebut maka seller lebih berkuasa.

Artinya garis pivot-line di dekat puncak dapat menjadi indikasi penting apakah kenaikan dapat berlanjut atau tertahan (untuk kemudian koreksi) – inilah yang kami sebut Breakout!

Pivot-line yang kami tarik tersebut ada di sekitar areal 1.6580/90. Kemarin memang ada desakan harga hingga 1.6540an, namun dalam basis harian posisi masih cenderung di atas garis pivot tersebut. Artinya meskipun harga terperosok ke bawah wilayah pivot, breakout belum sepenuhnya terjadi.

13952294711075445567

Courtesy of DIVO SmarTrading EC @ 2014

Pada grafik kedua adalah juga GBPUSD dengan interval daily namun berbeda pola. Kali ini kami coba memetakan konsolidasinya dari puncak 1.6822 dan ternyata membentuk pola descending triangle, yang akan terkonfirmasi jika menembus garis bawah segitiga tersebut, yang juga berada di sekitar 1.6580.

Artinya untuk GBPUSD saat ini sedang mendekati breakout untuk resiko reversal (dari pivot-line maupun pola descending triangle), namun strategi perdagangan ini akan lebih efektif jika menanti terlebih dahulu konfirmasi turunnya harga hingga penutupan harian di bawah areal 1.6580 secara signifikan.

Jika kemudian terkonfirmasi, kita hanya perlu mencari dimana entry point yang sesuai (dengan rasio profit-to-loss).

Sementara target breakout ini bervariatif, namun untuk GBPUSD di atas, untuk awalnya ini kami lebih tertarik melihat target dari descending triangle, yakni dapat menuju ke areal 1.6350-1.6300.

Meskipun akan ada target lain jika terjadi penurunan besar, seperti trendline support dan/atau retracement.

Nanti suatu waktu, kita akan bahas mengenai trendline support hingga retracement ini untuk keperluan (bahan/strategi) trading.

Segala hal yang disampaikan dalam tulisan ini didasari sumber-sumber yang bisa dipertanggung jawabkan, namun tidak bermaksud mengarahkan Anda dalam sebuah posisi transaksi tertentu.

Sebaiknya ikuti dan cari juga informasi yang bisa meyakini Anda, sebelum mengikuti pandangan dalam laporan ini.

Semoga bermanfaat dan Happy trading!

/ssp-ra