Mohon tunggu...
Sigit kartono
Sigit kartono Mohon Tunggu... Freelancer - Content creator / ketua bidang seni budaya dpi yayasan Pesanku

Hobi olahraga, menulis dan suka mengamati seni budaya tradisi

Selanjutnya

Tutup

Seni

Kibar Bendera dan Juguran Budaya Banyumas

3 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 3 Februari 2023   13:39 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kibar Bendera dan Juguran Budaya

Indonesiaku, kamu dan mereka , lagu yang dilantun begitu indah dinyanyikan anak - anak sekolah Dasar,dengan semangat di tengah lapang yg dikelilingi sawah hijau membentang di Desa karanganyar, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Mengawali acara bentang bendera selebar 600 M yang dilanjutkan dengan  Juguran Budaya, menghadirkan  Bupati Banyumas Bapak Husen, Andy f noya tokoh Jurnalistik dan para tokoh seni budaya Banyumas dengan mengusung  tema "mengembalikan budaya banyumas kepada asalnya"
Acara yg diprakarsai oleh Suho yang melibatkan komunitas sanggar Kamulyan , LSM dan siswa sekolah dasar serta mahasiswa unsoed , begitu khidmat dan meriah .

Acara berlangsung tgl 28 januari 2023 di desa karanganyar kecamatan jatilawang ,kabupaten Banyumas.
Suasana mendung menjadikan acara itu begitu khidmat ,
Tujuan dari acara ini tidak lebih hanya sebuah rasa syukur  dari warga karanganyar atas Indonesia yg damai walau sudah dekat dengan musim politik, serta sebuah cara untuk kembali memantik seni budaya Banyumas kepada generasi muda akan ruh dari rasa budaya Banyumas, ketika kembali menjadi budaya Ibu banyumas .
"Sebuah gerakan Masyarakat  yang di inisiasi dari semangat keguyuban antar pelaku seni budaya di wilayah Banyumas. Diharapkan kelak keguyuban & Gotong Royong ini  yang akan tumbuh  menjadi Benteng terkuat yang akan membangun Pondasi berpikir - realistis dan menjaga seni tradisi Banyumas " pungkas Suho selaku ketua Panitia penyelenggara .

JATI TUWA yang kemudian menjadi Narasi antara memiliki makna Filosofi yang tinggi, selain agar generasi milenial selalu mengingat bahwa Kejayaan yang dibangun di masa lampau juga bisa menjadi tolak ukur kesemangatan kaum Milenial membangun peradaban kejayaan yang sama tanpa meninggalkan misi utama kehidupan, yaitu  Bebrayan Agung yg itu merupakan Budaya Banyumas . Tambah Suho menutup statementny

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun