bahkan ketika cuaca demikian gerah
maka di antara desir pepucuk pinus
aku mencatat renyai tawamu yang mengawang di tingkap langitku
sebagai segala yang indah
yang kutakik di jantung puisi
sebagai detak abadi
JOGJA, 28/08/2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!