Sebuah siang di hari Sabtu
Kita berbincang pada suatu pertemuan yang direstui semesta
Di cafetaria ujung taman itu kita saling berhadapan
Memesan dua mangkuk sup hangat dan dua gelas minuman dingin kesukaanmu
Hari yang sedikit lengang
Di langit jauh matahari terkadang sembunyi dalam arak-arakan awan yang datang dari utara
Di cafetaria yang tak terlalu sibuk itu hal-hal bersamamu adalah sesuatu yang manis yang aku catat dalam kepalaku
Perlahan kau sesap air dingin di depanmu
"Terimakasih, kau selalu tahu kesukaanku," katamu pelan
Dan kau tersenyum
Aku menikmati senyummu seperti halnya aku menghidu aroma siang yang mendung